Bearing alias laher sebagai elemen cukup utama pada mechanical engineering. Karenanya piranti berwujud lingkaran yang diisi bulatan-bulatan kecil berikut antara elemen dapat sama-sama terpadu dan bergerak seperti yang diharap.
Kemungkinan istilah bearing tidak asing dalam telinga kita karena pada tiap kendaraan atau mesin yang ada kutub yang berputar-putar didalamnya, tentu diperlengkapi dengan bearing.
Salah satunya elemen kendaraan yang jangan lepas dari perhatian pemilik, khususnya sepeda motor, ialah bearing pada roda. Bila diacuhkan, besi bundar kecil ini tidak befungsi optimal, ujungnya perputaran roda berat karena style gesek yang terhalang.
Bearing secara umum dibagi jadi dua tipe yakni anti friction (anti gesekan) bearing dan plain bearing. Tipe anti friction bearing sebagai bearing yang sisi didalamnya mempunyai elemen yang bisa berputar-putar dan di bagian luar bearing mempunyai sisi yang diam saat sisi dalam bearing berputar-putar.
Tetapi rupanya mekanisme penempatan bearing jangan asal. Ada banyak hal harus tahu yang pada akhirannya cara ini dapat menjaga bearing itu. Baik itu bila digunakan sebagai bearing roda, atau bearing pada elemen mesin dan transmisi.
Muhammad Abiyyu Hanif, Application Enginner PT SKF Indonesia menerangkan, point khusus dari langkah menjaga bearing mobil atau motor ialah dari tehnik penempatannya. “Mulai dari penempatan yang betul,” sebut ia sata dijumpai di GIIAS 2021, ICE BSD City, Sabtu (20/08/2022).
Pada intinya, peranan bearing ialah jaga supaya kutub ban (as roda) tidak langsung bersinggungan dengan rumah (roda). Elemen ini dibuat kurang friksi, hingga saat roda berputar-putar dapat terbangun konstan.
Karena menurut dia, dengan pasangan yang keliru, karena itu bearing atau laher dapat cepat rusak. “Lifetime sebuah bearing itu sebetulnya bergantung ke sang pengguna kendaraan. Semakin betul ia menjaga, karena itu umur memakainya semakin panjang,” lebih Hanif.
Tidak boleh Sembarangan Kasih Gemok
Selanjutnya Hanif menerangkan, saat proses penempatan bearing mobil karena itu harus diukur sama sesuai keperluannya. Proses penempatannya jangan dipaksakan atau bahkan juga di pukul-pukul. Selanjutnya dia memberi pesan tidak boleh sembarangan memberi gendut (grease) pada bearing.
“Tiap bearing yang kami produksi telah ada ukuran, terhitung ukuran gemok yang diperlukan berapakah gr. Ini harus dituruti jangan kurang jangan berlebihan,” ucapnya. Disamping itu bearing tidak perlu dicuci gunakan bensin saat akan dibikin bersih dan terpasang kembali, cukup membersihkan dengan lap dan tukar dengan grease baru.
Sikap Berkendaraan Dampaki Umur Gunakan Bearing
Seterusnya yang terhitung langkah menjaga bearing mobil ialah kembali lagi ke sikap berkendaraan sang pemilik kendaraan. Misalkan tidak boleh sering membantai jalan berlubang dengan kecepatan tinggi. Karena bentrokan saat lewat di jalan berlubang bisa memendekkan umur bearing.
Selanjutnya berkendaraan dengan beban yang melewati kemampuan muatan sebuah kendaraan pasti juga akan membuat laher cepat rusak. Misalnya kendaraan yang punyai beban maksimal 1 ton dipaksakan angkut beban sampai 3 ton, karena itu bearing dapat cepat rusak.
Bearing yang Sehat Buat Mobil Hemat BBM
Masih menurut Hanif, SKF sebagai produsen bearing kendaraan motor mempunyai produk yang diberi nama Enduro. Mode bearing ini mempunyai bahan baku dari keramik.
Selainnya semakin kuat, bearing tipe ini mempunyai karakter self healing untuk membenahi lajur bola-bola didalamnya ke profile sebelumnya bila bearing bungkusukan debu. Hingga profile bearing akan balik seperti sebelumnya.
Bearing tipe keramik mempunyai faedah low friction. Dalam riset intern SKF, bearing tipe ini memiliki tingkat low friction lebih bagus 50% daripada bearing lain. Pada akhirannya keadaan itu dapat menolong membuat perform mesin lebih bagus sekalian efektivitas bahan bakar semakin didesak.
Bahkan juga SKF juga menunjukkan diri bila bearing yang berkualitas bisa membuat konsumsi BBM kendaraan turut jadi efektif. Diantaranya lewat support ke beberapa kampus di Indonesia dalam membuat kendaraan irit energi.
Salah satunya team Fakultas Tehnik Kampus Indonesia (UI) yang sukses memenangi Kontes Mobil Irit Energi (KMHE) untuk Kelompok Arketipe Kelas Motor Pembakaran Dalam (MPD) Bensin.
Dan dengan team SEMAR Kampus Gajah Mada dengan Proto Listrik yang bahkan ikut pecahkan rekor Asia Pasific dengan perolehan mileage 644,77 km/kwh.
Demikian pembahasan tentang Menjaga Komponen Bearing, Agar Tahan Lama Digunakan.