Spesifikasi Toyota Rush TRD Sportivo dengan Torsi Maksimal 136 Nm/ 4.200 rpm

3 min read

Spesifikasi Toyota Rush TRD Sportivo dengan Torsi Maksimal 136 Nm/ 4.200 rpm

Toyota Rush masih saja jadi primadona masyarakat Indonesia. Buktinya ia berhasil mencetak penjualan di posisi teratas tiap tahun ketimbang rival-rivalnya.

Padahal, kami bisa bilang ia bukanlah yang paling sempurna di antara LSUV lain. Malah cukup banyak kurangnya. Paling tidak dari hasil pengujian kami beberapa hari. Terus apa yang bikin laku?

Mobil Toyota Rush Tak Berbagi Wajah dengan Avanza

Di antara LSUV Jepang lain, hanya Mobil Toyota Rush dan saudaranya, Mobil Terios, yang punya penampilan natural sebagai SUV. Sama sekali berbeda dengan Mobil Avanza secara raut muka dan garis-garis bodi. Dan hal ini kenyataannya berhasil membuat diferensiasi segmen lebih kuat.

Karena jika melihat Mobil Suzuki XL7, Mobil Mitsubishi Xpander Cross dan Mobil Honda BR-V (Generasi lama), mereka terlalu mudah dikenali orang awam bahwa asalnya dari basis LMPV. Hanya ditinggikan dan diberi “kolor hitam” saja.

Meskipun, sesungguhnya platform Mobil Toyota Rush atau Terios pun sama dengan line up LMPV mereka. Yakni Avanza dan Xenia. Dibangun dari sasis Unibody yang merupakan gabungan jenis monokok serta ladder frame.

Dengan kepiawaian mereka memberi kosmetik dan operasi plastik ala SUV tangguh, nyatanya berhasil memikat banyak konsumen. Dan meyakini bahwa Mobil Rush adalah sosok mobil tinggi murni. Cemerlang.

Satu Platfom dengan Mobil Avanza

Di samping itu, secara wujud kami akui penampilannya pun mudah diterima. Sudut-sudut tajam dan lampu menyipit, serta body moulding adalah unsur-unsur masa kini yang familiar.

Terlepas dari perdebatan model Mobil Rush konde lebih terlihat global dan punya aura SUV kuat. Sudah cukup terbukti konsumen gemar dengan tampilan generasi ini berkaca dari penjualannya.

Kalau secara dimensi, dibilang yang paling besar dan tinggi juga bukan. Panjangnya 4.435 mm, lebar 1.695 mm, tinggi 1.705 mm, serta wheelbase 2.685 mm. Ukuran ini sebetulnya sepantaran dengan LSUV Jepang lain. Masih ada yang lebih panjang dan tinggi selain Mobil Rush.

Yang juga membuat konsumen yakin saat hendak membeli Mobil Rush, adalah soal penggerak. Suka tidak suka, masyarakat Indonesia ternyata masih banyak yang tertarik sensasi torsi dari roda belakang. Daripada gerak depan yang diaplikasikan ke LSUV Jepang selain Mobil Rush dan Terios.

Hanya Mobil Rush dan Terios yang Pakai Gerak Belakang di Antara LSUV Jepang

Bisa jadi akibat pandangan bahwa putaran roda belakang bakal jauh lebih baik melahap tanjakan curam. Betul memang traksinya jadi terjaga. Namun gerak depan pun bukan berarti payah menerjang tanjakan.

Mungkin, bagi sebagian kalangan yang kerap melewati medan ekstrem relevan. Namun penghuni kota besar, rasanya soal darimana asal pusaran traksi harusnya tak perlu jadi pertimbangan besar.

Namun yang pasti menggugah, adalah soal durabilitas. Ketika semua mekanisme roda terpusat di depan, komponen-komponen pendukungnya pun tentu bakal bekerja ekstra.

Sementara dengan sistem gerak belakang yang memisahkan titik beban, semestinya kerja tiap komponen terdistribusi merata. Sehingga membuatnya lebih awet.

Fitur Safety dan Harga

Toyota tidak pilih-pilih soal kelengkapan fitur keselamatan. Dan hal ini perlu diapresiasi. Bahkan kalau mau dibandingkan dengan rival lain, boleh saja menyebutnya yang terlengkap. Coba saja Anda periksa dari varian G M/T sampai S A/T GR Sport. Tak satupun perihal safety dipangkas.

Utamanya saat melihat fitur keselamatan pasifnya. Enam buah airbag ditanam pada sekeliling mobil dari depan hinga row tengah. Mana lagi yang memberi kantung udara sejumlah ini dan tersedia di harga mulai Rp 245,5 juta – Rp 266,2 juta (Diskon PPnBM)?

Belum lagi sabuk pengaman juga disediakan hingga row terbelakang. Alias totalnya ada tujuh buah. Alias semua penumpang mobil bakal kebagian. Lengkap dengan indikator pengingatnya di dashboard.

Tentunya, fitur keselamatan aktif juga tersedia. Seperti Vehicle Stability Control (VSC) yang jadi perangkat wajib di mobil masa kini. Hingga Hill Start Assist (HSA), ABS + EBD dan Rear Parking Camera lengkap beserta sensor parkir. Secara fundamental, sudah cukup komplet.

Fitur Mobil Toyota Rush Mencukupi Kebutuhan Harian

Pada intinya, semua varian memiliki bekalan fitur esensial mencukupi. Yang membedakan sekadar kosmetik dan soal hiburan.

Seperti di varian TRD Sportivo yang kami uji ini, diferensiasi dengan tipe G meliputi bungkusan kulit sintetis di interior, mekanisme AC (Auto Climate), display MID, lampu otomatis, serta head unit dan hiasan eksterior.

Sebagai informasi, saat ini Toyota menggeser peran TRD Sportivo yang kami uji menjadi model GR Sport. Perbedaan fiturnya terletak pada tersedianya Automatic Idling Stop System dan head unit baru dengan koneksi Android Auto serta Apple Carplay.

Sisanya, perihal kosmetik eksterior dan body kit. Harganya selisih Rp 5 jutaan lebih mahal dari seri TRD lama.

Konsumsi Bahan Bakar Efisien

Konsumsi BBM Mobil Toyota Rush terbilang cukup hemat. Kami lakukan tes kombinasi antara perjalanan di dalam kota nan padat. Sekaligus mengitari jalan tol lingkar luar Jakarta yang cenderung lowong di malam hari. Bahkan, kami hitung juga sekaligus saat melakukan tes akselerasi. Yang mana seharusnya membakar bensin lebih banyak.

Mesin Efisien Mobil Toyota Rush

Hasilnya cukup mengejutkan. Di MID tercatat kami mendapat konsumsi bahan bakar 10,6 km/l. Namun pada kenyataannya, karena acuannya metode full to full, komputer tak benar-benar tepat. Konsumsi BBM-nya justru lebih irit di keadaan ril, yakni 11,59 km/l. Seluruh rangkaian tes ini berjarak sekitar 180 km.

Kami rasa bukan angka buruk mengingat perilaku mengemudi kami dinamis. Andaikan Anda berkendara dengan efisien. Kami cukup yakin hasilnya bisa lebih baik dari itu.

Kalau ditanya apa yang kurang menyenangkan dari sosok satu ini, tidak sedikit. Hal paling terasa adalah handling dan suspensi kurang nyaman. Ia masih menggabungkan sasis ladder frame dan monokok yang berdampak pada impresi berkendara.

Handling dan Suspensi Mobil Rush Kurang Menyenangkan

Xpander Cross? XL7? BR-V? Jujur saja geng LSUV monokok ini masih punya rasa pengendalian lebih optimal. Mobil Rush masih memiliki rasa limbung apalagi kalau sedang bermanuver agak tajam.

Malah, saat berkendara cukup kencang di jalan tol yang bergelombang, mobil terasa tidak tenang. Memang, masih lebih baik dari versi lama. Tapi tetap saja rasa itu ada.

Ironisnya, saat mobil limbung biasanya memiliki karakter suspensi yang lumayan empuk, Mobil Rush tidak begitu. Redaman kaki-kaki terbilang kurang nyaman. Saat melibas speed trap apalagi polisi tidur tinggi dan jalan rusak, kami merasa guncangannya tak teredam sempurna.

Apalagi kalau dipakai sendiri. Ya, kami tau ini bukan mobil mahal. Tapi kalau dibandingkan rekan-rekan satu segmen masih ada yang lebih baik.

Posisi mengemudi dan bangku pun kurang support. Sandaran bakal terasa kekecilan kalau postur Anda lebih dari 170 cm. Cushion jok berbalut kain ini juga kurang menyangga dengan baik, mungkin akibat terlalu lunak busanya. Begitu pula formatnya.

Baris Ketiga Bukan yang Terlega di Segmennya

Dan kalau bicara bangku baris ketiga, sejujurnya memang cukup untuk diduduki orang dewasa. Tapi apakah yang paling lega? Tidak juga. Teman-temannya masih bisa memberikan ruang lebih baik.

Terakhir adalah soal kemampuan laju. Sesungguhnya mesin 2NR-VE milik Mobil Rush yang juga dipakai Veloz 1.5-liter dahulu tidak spesial. Outputnya hanya 104 PS/ 6.000 rpm dan torsi maksimal 136 Nm/ 4.200 rpm. Pada kenyataannya, tenaga segini juga memang biasa saja. Walaupun distribusinya terasa merata.

Kami bisa bilang hanya cukup, bukan sesuatu yang memuaskan. Jika penasaran, akselerasi 0-100 km/jam dari pengujian menggunakan Race Box menghasilkan angka 14,81 detik.

Demikian pembahasan Toyota Rush TRD Sportivo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *