Toyota Veloz dipasarkan mulai Rp286 juta untuk variasi bertransmisi manual, Rp309,1 juta untuk variasi Q CVT dan Rp331,1 juta untuk variasi Q CVT TSS.
Berharap dikenang, di kelas LMPV, bujet masih jadi faktor paling penting saat menimbang beli mobil, hingga rasanya perlu untuk menimbangnya masak-memasak saat sebelum putuskan menyuntingnya.
Profile Ban Terlampau Tipis
Pemakaian velg memiliki ukuran 17 inch memang memberi penampilan yang makin eksklusif pada Veloz (khususnya variasi Q CVT dan CVT TSS), tetapi sebagai resikonya, Toyota harus memutuskan untuk memakai ban dengan profile yang lebih tipis untuk menjaga diameter roda keseluruhannya.
Masalah kenyamanan ini nampaknya kurang cocok dipertaruhkan pada Mobil Veloz yang diposisikan sebagai mobil keluarga. Karena secara berarti, ketidaksamaan kenyamanan dengan ‘Sang Adik’ Mobil Toyota Avanza demikian berasa berarti.
Sebagai perbedaan, Mobil Toyota Veloz memakai ban memiliki ukuran 205/50 R17, sementara Mobil Toyota Avanza memakai ban memiliki ukuran 195/60 R16 yang membalut velg 16 inch.
Ban dengan profile lebih tipis ini jadikan pengendaraan Mobil Veloz jadi berasa lebih keras saat menghajar lubang di jalan atau speed trap di jalan raya dan jalan tol. Ini berasa lebih tidak nyaman kembali khususnya untuk penumpang yang duduk ada di belakang.
Bila ingin dibanding dengan pesaing pada harga sama dengan dalam kelasnya, ini terang jadi kekurangan yang perlu diterima oleh Mobil Veloz.
Pada Mobil Mitsubishi Xpander Ultimate CVT (Rp307,1 juta), dengan redaman suspensi yang lebih bagus, ditambahkan penyeleksian ban sama ukuran 205/55 R17, terang menyajikan kenyamanan lebih bagus.
Kepraktisan Kabin Kurang Maksimal
Dengan basis yang sama dengan Mobil Toyota Avanza, karena itu Mobil Veloz juga share elemen dan anggota badan yang serupa dengan Avanza. Walau pada bagian luar terang tampilkan penampilan yang lain khususnya pada bagian muka depan dan belakang, tetapi di interior, terlihat terang dashboard-nya sama.
Walau demikian, rupanya ada banyak detil yang lain pada kabinnya yang membuat Mobil Veloz berasa tidak sepraktis Mobil Avanza.
Di bagian konsol tengah misalkan, pada Mobil Veloz sisi dibalik tuas transmisi tertutup oleh panel plastik glossy yang membuat sisi itu tidak berperan seperti Mobil Avanza menyajikan ruangan penyimpanan yang cukup bebas.
Disamping itu, di bagian dasbor di depan penumpang depan, pada Veloz tertutup oleh panel berlapis kulit sintetis yang seolah memberi sentuhan halus pada dasbor.
Sementara pada Mobil Avanza, ruangan tertutup itu tawarkan ruangan penyimpanan sama laci terbuka yang berguna untuk simpan barang-barang kecil, seperti handphone atau kartu tol. Sisi lain yang berasa kurang maksimal pemakaiannya ialah pada konsol antara ke-2 kursi depan.
Veloz memang sediakan tempat pengisian ulangi battery handphone nirkabel alias wireless pengisian di lokasi itu.
Secara fungsional, fitur ini benar-benar berguna untuk isi ulangi battery handphone sejauh perjalanan, tetapi, kami percaya, dengan masih kurangnya variasi handphone dengan fitur hebat itu, karena itu tempat itu semakin banyak digunakan sebagai tempat menyimpan handphone apa saja.
Sirkulasi AC Sama LCGC
Sebagai sebuah variasi flagship di kelas LMPV, semestinya Toyota tidak menyajikan elemen yang sama dengan mode yang ada di segmen “paling murah” di Indonesia. Ya, bila jadi perhatian, pada sirkulasi AC di kabin ke-2 Veloz mempunyai elemen yang serupa dengan punya Mobil Toyota Calya atau Mobil Daihatsu Sigra di kelas LCGC.
Pemakaian sirkulasi ini semenjak awalnya menjadi satu diantara sisi yang terlihat kurang pas ada di Veloz. Ditambah dengan ramainya pemakaian Calya atau Sigra sebagai armada taxi online, beberapa kasus yang terjadi, sirkulasi ini pada akhirannya akan tidak berperan optimal karena terlihat terkulai karena kendur.
Dapat dimengerti bila pemakaian elemen ini bisa saja sisi dari efektivitas pemakaian elemen, tetapi nampaknya memerlukan sentuhan yang lebih bagus bila ingin jadikan Veloz sebagai variasi termewah keluarga Avanza.
TSS Tanpa Adaptif Cruise Control
Terutamanya untuk customer yang ingin menyunting Mobil Veloz variasi paling tinggi dengan fitur Toyota Safety Sense (TSS), ada satu fitur yang pantas sayang tidak diperlengkapi pada Mobil Veloz Q paling tinggi, yakni Adaptif Cruise Control (ACC).
Bahkan juga tidak sekedar ACC, Toyota tidak lengkapi Veloz dengan Cruise Control konservatif sekalinya. Ini berlainan dengan pesaingnya, seperti Mobil Mitsubishi Xpander, Suzuki Ertiga dan Honda BR-V yang telah diperlengkapi dengan Cruise Control.
Bahkan juga Mobil Honda BR-V, telah diperlengkapi dengan ACC. Lumrah bila menyaksikan nilai jualnya yang termahal antara rivalnya, tetapi ini secara berarti tingkatkan nilai pengendaraannya.
Satu perihal yang lain harus diingat, Si Adik, variasi paling tinggi small SUV Mobil Toyota Raize 1.0T GR CVT TSS yang sudah diperlengkapi dengan TSS sama, dengan bandrol harga tambah murah (Rp299,dua juta) sudah memperoleh fitur ACC barusan.
Terdapatnya fitur ADAS pada suatu mode mobil tanpa kedatangan ACC itu rasanya seperti sayur tanpa garam.
Blindspot Di Balik Pilar A
Fitur Blind Spot Pantauan yang ada pada TSS di Mobil Veloz memang sanggup untuk tingkatkan kesiagaan pada keadaan lalu-lintas pada bagian kiri-kanan mobil, khususnya yang tidak terlihat dari kaca spion samping mobil.
Blindspot itu ialah titik dibalik pilar A samping kanan yang seringkali cukup mengagetkan saat merasakan ada object dibalik pilar itu. Ini bisa saja karena selainnya pilar yang cukup tebal, kemiringan pilar A yang cukup agak miring hingga ruangan pandang yang diberi menyusut.
Sikap duduk dan visibility yang disuguhi pada Veloz ini terang berlainan dengan pesaingnya yang berasa semakin tinggi, khususnya Mobil Xpander dan BR-V. Ke-2 nya mempunyai ruangan buta dibalik pilar A, tetapi pada pengalaman kami coba ke-3 nya, tidak sebesar yang disuguhi oleh Veloz.
Demikian pembahasan tentang Toyota Veloz Tipe Q CVT.
2 Replies to “Hal-Hal Menarik Tentang Toyota Veloz Tipe Q CVT”