Transjakarta Akan Gunakan Bus Listrik dari BYD

2 min read

Transjakarta Akan Gunakan Bus Listrik dari BYD

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan secara resmi telah mengeluarkan unit terkini dari bus Transjakarta. Menariknya, bus-bus itu sekarang mempunyai sumber penggerak listrik yang ramah lingkungan. Menurut Gubernur DKI tersebut, kemacetan dan pencemaran udara ialah dua rintangan besar yang ditemui Kota Jakarta. Ke-2 permasalahan mobilitas itu disebabkan oleh aktivitas kendaraan motor yang sangat tinggi.

“Karenanya jalan keluar yang dijajakan ke warga dengan memberikan fasilitas kendaraan umum dengan mekanisme yang terpadu dan kendaraan biasanya berbasiskan listrik,” terang Anies dalam informasi resminya. Untuk detailnya simak kelanjutannya berikut ini: Transjakarta Akan Gunakan Bus Listrik dari BYD.

Persiapkan 100 Unit Bus Listrik Transjakarta

Sekarang ini keseluruhan 30 bus listrik sah dipakai dengan bertahap untuk jalur Transjakarta. Catatan menariknya ialah operasionalisasi bus listrik pertama di Indonesia untuk angkutan umum. Pada awalnya ini direncanakan bahwa jumlah 30 tersebut akan didebutkan sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Kemudiaan rencananya kedepan adalah menambah unit agar semua Transjakarta memakai bus tersebut dan diharapkan akan membrikan dampak yang positif bagi masyarakat hingga lingkungan kota ini.

Gagasannya tersebut nantinya unit semakin bertambah hingga 100 bus listrik yang bekerja. Karena menurut Anies, ini ialah langkah pertama dari gagasan pembangunan rendah karbon wilayah yang berketahanan iklim. Di mana keinginannya di 2030 semua kendaraan umum bus di Jakarta dapat bekerja dengan tenaga listrik. Selanjutnya baca juga berikut: Transjakarta Akan Gunakan Bus Listrik dari BYD.

Dampak Pengurangan Emisi dari Penggunaan Bus Listrik

Dari data yang diberi, pemakaian bus listrik mempunyai potensi turunkan pencemaran suara sampai 28 % dibanding pada bus diesel. Disamping itu, emisi CO2 pada gas buang bus listrik bisa menyusut sampai 50,3 %. Bahkan juga tingkat efektivitas energi pada bus listrik berpotensi 5 kali semakin tinggi dibanding pada bus diesel. “Jadi dengan bus listrik ini kita kurangi emisi karbon, sekalian ketika yang serupa kurangi jumlah kendaraan individu di jalanan,” tuturnya.

Pemakaian Bus Listrik Diagendakan Semenjak Tahun 2018

Kedatangan bus listrik ini bukanlah dilaksanakan tanpa perencanaan lama. Masalahnya eksperimen bus listrik oleh Transjakarta telah dilaksanakan secara berulang-ulang. Lebih rincinya, operasionalisasi bus listrik ini ialah kerja hasil bersama yang dirintis semenjak tahun 2018, bersama intsitusi internasional dan support dari bidang swasta.

“Kita kerja bersama dengan 4 lembaga internasional, diantaranya: United Nations Environment Programme (UNEP), Climate Technology Centre and Network, C40 Cities Network serta Kedubes Kerajaan Inggris, kami sampaikan terima kasih dan apresiasi atas kerjasamanya,” urai Anies.

Operator Mayasari Bakti

Bus listrik yang dipakai ialah BYD asal dari Cina dengan tipe big bus lower deck. Hingga mempermudah pemakai bangku roda untuk terhubung ke bus. Disamping itu, operatornya sendiri ialah Mayasari Bakti yang sekarang ini menjadi satu diantara operator bus reguler BRT di Transjakarta.

Sekitar 30 unit bus listrik merk China, BYD, dengan cara resmi sudah bekerja di Jakarta sebagai armada Transjakarta. Sebagai tahapan awalnya, bus ini akan ditebar untuk layani empat jalur.

Bus tanpa emisi yang dipakai Transjakarta ini sebagai bikinan BYD type K-9 low deck dengan detail panjang 12 mtr.. Kabin bus muat 60 penumpang duduk dan berdiri. Bus ini diperlengkapi baterai kemampuan 324 kWh dan capaian optimal 250 km setiap hari, dan konsumsi daya maksimalnya 1,3 kWh per km. Bus ini punyai pengisian daya mode DC plug in.

Pengisian daya disebutkan bisa dilaksanakan overnight charging atau pengisian daya saat malam hari di depo sesudah operasi usai. Menurut Transjakarta durasi waktu pengisian daya bus ini sekitaran 1,5-2 jam. Kedatangan bus listrik dalam pelayanan Transjakarta diklaim bisa turunkan pencemaran suara 28 % dibandingkan kendaraan armada konvensional.

Jalur Reguler Bus Listrik Transjakarta

Berlainan dari jalur eksperimen bus listrik EV1 yang umumnya wara-wiri di Block M – Balai Kota, karena itu penumpang bus listrik sekarang ini dapat mencoba di jalur non BRT 1P (Terminal Senen – Bundaran Senayan). Seterusnya akan susul di jalur 1R: Tanah Abang – Terminal Senen; 1N: Blok M – Tanah Abang; 6N: ragunan – Blok M. Biayanya seperti bus Transjakarta reguler (BRT), yaitu Rp 3.500 saja.

Deemikian pembahasan tentang Transjakarta Akan Gunakan Bus Listrik dari BYD.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *