Test Drive Daihatsu Xenia 1.5 R ADS 2022

2 min read

Test Drive Daihatsu Xenia 1.5 R ADS 2022

Daihatsu Xenia angkatan ke-3 sudah sah melaju pada minggu lalu. Figur low MPV ini berbeda keseluruhan sejak menggunakan basis DNGA. Kehadiran basis itu membuat Daihatsu Xenia 2022 lebih gepeng tetapi dengan optimasi ruangan yang cukup baik. Test Drive Daihatsu Xenia 1.5 R ADS 2022.
Basis Daihatsu New Global Architecture (DNGA) yang membuat segalanya serba hebat dan baru. DNGA ialah basis terkini dari Daihatsu yang diperkembangkan dengan ide: Kualitas Tinggi dengan Harga Dapat dijangkau, Tehnologi Terbaru, dan memerhatikan sampai ke detil paling kecil seperti ukuran, berat, harga, dan waktu, untuk hasilkan kendaraan yang lebih efisien.

Salah satunya elemen DNGA adalah menggunakan pendorong roda depan alias FWD. Argumennya, karena front wheel drive ini membuat kabin atau interiornya lebih lega walau ukuran kompak. Lalu, apa DNGA ini punya pengaruh pada faktor fun to drive dan kenyamanan berkendaraan?
Untuk menjawab rasa ingin tahu itu, kami team Autofun Indonesia lalu lakukan sesion first drive di gelaran GIIAS 2021. Apa banyak improvement di Daihatsu Xenia 2022? Baca penjelasannya berikut ini.

First Impressions Daihatsu Xenia 2022, Kabin di Ruangan Setir Berasa Luas
Saat berkendaraan Xenia di angkatan pertama dan ke-2 , kesan duduk di bangku sopir nyaris tidak ada bedanya. Memiliki konsep dasbor simpel agar lega dan penglihatan di kaca depan leluasa.
Tetapi pada angkatan ke-3 , design dasbor Xenia demikian complicated dengan beberapa garis tegas. Meski begitu kesan-kesan lega masih tetap dijaga, satu diantaranya dengan penggunaan kemudi baru yang diameternya sedikit kecil.
Design dasbor di Daihatsu Xenia 2022 berpenampilan multi layer, yang mengingati kita akan membuat Toyota Sienta. Design yang agak miring disebelah atas dasbor ini memberi kesan-kesan lega dan visibility yang luas.

Test Drive Daihatsu Xenia 1.5 R ADS 2022. Kabinnya lebih kedap dengan pintu yang dirasa lebih berat. Kami rasa, Daihatsu ikut tingkatkan segi peredaman kabin pada bagian pintu, terhitung kualitas karet pintunya. Ini dapat kita alami saat tutup pintu, suaranya ‘jjleeeebbb’.
Hal yang pantas dihargai dari design Daihatsu Xenia angkatan ke-3 ini adalah masalah visibility mengemudi. Kita mengetahui jika kap mesin Xenia ini lumayan besar, tetapi saat dibalik setir kesannya seperti mengendarai GranMax atau mobil dengan kap pesek.

Finising Material Dasbor Ngepas, Tidak Sesuai Harga
Satu catatan penting yang kami saksikan sebagai kelemahan pada segi interior adalah pada kualitas finising materialnya yang berkesan murahan. Finising matte di panel dasbor Xenia angkatan ke-3 ini kasar.
Teksturnya sama dengan mobil LCGC seperti Daihatsu Ayla hingga kurang sebanding dengan statusnya sebagai mobil Rp200 juta-an. Permasalahan semacam ini seharusnya dapat selekasnya ditangani oleh Daihatsu, agar Xenia dapat makin nilai for money. Dengan finising yang lebih lembut, Xenia dapat semakin menarik dibanding New Xpander.

Performa FWD di Daihatsu Xenia, Pojok Putar Dapat Masih tetap Kecil di Sesion First Drive
Hal yang lain dapat kita animo dari basis DNGA dari Daihatsu Xenia adalah kesan berkendaraan mobil ini yang lincah. Untuk berkendaraan dalam kota terang fun to drive, apa lagi pojok beloknya kecil hingga mudah bermanuver.
Basis ini menangani permasalahan ciri khas yang umum terjadi di mobil pendorong roda depan yakni pojok beloknya lumayan besar hingga susah untuk membelok patah. Dengan begitu, Xenia dapat bermanuver secara akurat di jalan sempit ciri khas perkotaan. Masukan kemudinya cocok, tidak begitu enteng tetapi juga tidak berat.
Itu lah sepintas masalah kesan berkendaraan dari Daihatsu Xenia 2022. Bagaimana berperforma mesin 1.500 cc dipadankan transmisi CVT? Test Drive Daihatsu Xenia 1.5 R ADS 2022.

Kesan Berkendaraan Daihatsu Xenia 1.5 R CVT ADS, Semakin Responsive?
Dengan bekal basis baru DNGA, PT Astra Daihatsu Motor mengganti mekanisme transmisi pada Daihatsu Xenia angkatan ke-3 . Transmisi otomatis konservatif 4-percepatan sekarang diganti oleh CVT. Watak ciri khas CVT ini cukup lembut saat akselerasi karena tidak ada interval seperti pada matic konservatif.
Untuk performa CVT di Daihatsu Xenia 2022 cukup responsive tetapi terang tidak dapat dibawa berkendaraan urakan. Tujuannya, saat kickdown masih tetap ada interval di antara pijakan gas dengan akselerasi mobil. Lain narasi jika kita ngegasnya diurut, CVT ini memberi perform yang tetap mengisi.

Sebagai catatan, jika gunakan model D ini transmisi CVT-nya diset pada rasio pulley yang paling efisien. Maknanya, perputaran mesin dijaga serendah kemungkinan agar konsumsi bahan bakar masih tetap irit. Jika ingin semakin responsive, kita tinggal geser tuas transmisi ke model S.
Mekanisme komputer akan jaga rasio pulley primer dan sekunder CVT agar hasilkan tarikan yang ‘njengat’. Jika perlu torsi besar diperputaran bawah untuk di tanjakan, tinggal masuk model manual gigi 1. Langkah ini untuk mengakali tiadanya pilihan L atau 1 pada tuas transmisinya. Maka kita dapat terus sanggup menyantap tanjakan dengan torsi yang ideal.

Bantingan Suspensi Daihatsu Xenia 2022 Cukup Keras, Terasanya Naik Ganda Cabin
Test Drive Daihatsu Xenia 1.5 R ADS 2022. Point minus yang lain yang kami rasakan dari Daihatsu Xenia 2022 adalah masalah bantingan suspensinya yang stiff alias kenyal. Ini kami rasakan saat melalui obstacle speed trap yang disediakan. Ingin itu dipacu atau dilalui perlahan, rasanya sama keras, nyaris seperti naik mobil ganda cabin.
Kelebihan suspensi ini terang kurang sempoyong saat berkendaraan di kecepatan tinggi. Tetapi jika melalui jalan tanah berbatu di perdesaan, masih berasa guncangannya. Karena kebatasan ruangan tes drive, kami juga tidak dapat mengeksploitasi lebih jauh kekuatan Daihatsu Xenia 2022.

Demikian Pembahasan Test Drive Daihatsu Xenia 1.5 R ADS 2022.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *