Sesudah membeli satu unit bus dari PO ALS, Mercedes Benz OH 1836 0500R berbody SR1 garapan Laksana, belakangan ini PO Haryanto kembali digemparkan dengan kehadiran dua bus baru di kantor pusatnya yang bertempat di Ngembal, Kudus, Jawa tengah.
Agar bisa memperhitungkan dengan Mudik lebaran PO Haryanto pada akhirannya menambahkan jumlah bus yang dipunyainya. Kelihatan dari jumlahnya penumpang bus PO Haryanto dengan rute ke arah beberapa daerah di Jawa tengah dan Jawa Timur yang alami kenaikan mencolok. Diprediksikan, kenaikan arus penumpang bus dapat makin bertambah tajam saat dekati pemerlakukan larangan bermudik Lebaran 2021 yang jatuh pada 6 Mei 2021 kedepan. Untuk detailnya simak berikut: PO Haryanto menambah Unitnya Kembali
Uniknya, dua bus baru PO Haryanto itu berlainan dengan bus yang lain yang banyak memiliki corak dan warna pada liverynya, gambar wayang, stiker tertulis sholawat di kaca belakang, dan Menara Kudus sebagai ikoniknya. Secara penampilan fasad, bus terkini PO Haryanto dilabur dengan warna kuning dan merah pada bagian bawahnya yang kelihatan simpel. Pas di tengah-tengah bodi, bus bersasiskan Mercedes Benz OH 1626 yang diselimuti bodi Avante H7 garapan karoseri Tentrem, Malang, Jawa Timur itu tertulis Arimbi.
Untuk rincian dari Mercedes Benz OH 1626 telah memakai teknologi elektrikal, yakni; OM 906 LA Euro 3 Diesel, 6-Cylinder in-line, direct injection with a turbo pengisi daya and intercooler berkubikasi 6.374 cc dengan hasilkan tenaga sejumlah 262 PS @ 2.200 rpm dan torsi pucuk 950 Nm @1200-1600 rpm. Berkenaan tingkat pemercepatannya, mesin yang dipakai itu dikawinkan dengan transmisi G 85 – 6 Manual, 6-speed forward.
Selainnya dengan transmisi manual, Mercedes Benz OH 1626 dijajakan opsi mekanisme percepatan otomatis 6-speed tipe Allison T280 yang mana untuk pengoperasiannya cukup dengan memencet tombol atau tuas dengan diperlengkapi pilihan retarder hidraulik untuk memberikan dukungan mekanisme pengeremannya. Torsi mesinnya yang relatif tinggi bisa didapat pada perputaran rendah membuat konsumsi bahan bakarnya jadi lebih efektif. Berbicara kecepatan optimal, jarum pada speedometernya dijumpai capai 120 km/jam.
Kelebihan Mercedes Benz OH 1626 ialah ada di kaki-kakinya. Sama seperti yang dijumpai, bus ini telah mengadopsi suspensi udara dan telah built-in dari pabrikan. Sebagai tukar per daun, pada bagian depan sudah diterapkan 2 balon udara dan 4 balon udara ada di belakang. Sebagai info, suspensi udara barusan disokong dengan udara bertekanan yang dibuat oleh compressor dan diteruskan lewat katup solenoid. Dengan demikian, guncangan dalam bus bisa diminimalkan hingga ayunannya berasa lebih halus saat melalui jalan yang berkontur.
Berita yang berdar, bus itu awalnya punya PO Arimbi. Satu tahun lebih sesudah pengerjan bodi bus usai, bus tidak diambil dari karoseri oleh pemilik awalnya. Dan sekarang ini, dua bus itu dipunyai PO Haryanto yang nanti akan dipakai untuk layani rute Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) sekalian memperhitungkan kenaikan mudik lebaran tahun ini. Selanjutnya baca juga berikut ini: PO Haryanto menambah Unitnya Kembali.
PO Arimbi sendiri sebagai service transportasi yang bergerak dalam bawah manajemen PT Arimbi Jaya Agung. Perusahaan perseroan itu dibangun di tahun 1969 dengan 2 sektor bisnis, yakni pemasaran truk dan perjalanan. Walau begitu, perjalanan yang layani penumpang baru diawali tahun 1990-an.
Waktu itu, sekitaran 800-an unit bus disiapkan untuk mengantarkan penumpang. Rerata penumpang naik bus dari Merak ke Jakarta, Bogor, dan Bandung.
Masa Januari – Mei 2022 54 Bus Baru PO Haryanto Diluncurkan
Penuhi kebutuhan pasar akan bertambahnya pemakaian angkutan darat, PO Haryanto akan melaunching 54 bus sampai Mei 2022 kelak. “Januari sampai kelak lebaran, luncurkan 54 bus. Setelah lebaran kelak nanti pengajuan kembali 40 unit untuk keperluan divisi AKAP dan Patas,” tutur Rian Mahendra, direktur operasional PO Haryanto yang mempunyai panggilan Bos Moeda.
Sebagai info, bus baru PO Haryanto ini sebagai dua bus pertama kali yang dipunyai perusahaan ini dengan bodi H7 garapan Tentrem. Biasanya armada yang dipakai dikuasai dengan bodi bikinan Adi Putro dan Seperti. Meskipun begitu, awalnya PO Haryanto sempat juga memakai bodi dari industri karoseri seperti Piala Mas dan Tri Sakti.
Demikian pembahasan tentang PO Haryanto menambah Unitnya Kembali.