Perbandingan Mobil Listrik dan Konvensional

2 min read

Perbandingan Mobil Listrik dan Konvensional

Mobil Listrik dan Konvensional merupakan 2 mobil yang ada didunia otomotif ini. Dimana mobil listrik ini merupakan pendatang baru dalam pasar otomotif, bahkan masyarakan mulai banyak yang melirik mobil jenis ini.

Reputasi mobil listrik di Indonesia semakin bertambah. Ini diikuti dengan semakin banyaknya beberapa produsen otomotif yang tawarkan kendaraan listrik berbasiskan battery (BEV).

Sebagai contoh ada Hyundai yang kelihatan semakin terus-menerus bermain disegmen EV (Electric Vehicle). Faktanya Mobil Hyundai Kona electric dan Mobil Hyundai Ioniq cukup sukses. Bahkan juga sekarang siap ditawarkan Mobil Hyundai Ioniq 5 yang melecut banyak perhatian saat tampil pertama di IIMS 2022.

Lalu deretan model Tesla yang ditawarkan pihak Prestige Motors sama kesuksesannya. Baik Tesla Model 3 Model Y, Model X, dan Model S, semua ada pecinta masing-masing. Itu memiliki arti, perlahan-lahan skema konsumsi kendaraan dengan bahan bakar internal (ICE) dalam masyarakat Indonesia mulai berubah.

Tetapi kemungkinan ada satu perhatian yang membuat ada banyak orang ragu-ragu untuk membeli mobil listrik. Selainnya harga yang bisa dibilang mahal di atas Rp600 juta, kekuatan mobil listrik untuk menghadapai jalanan tergenangi air atau banjir masih ditanyakan.

Air dan listrik memang jadi dua hal yang sama-sama berlawanan. Saat air dialiri listrik karena itu akan fatal mengakibatkan buat makhluk hidup terhitung manusia. Ketakutan akan mobil listrik terkena banjir yang dapat nyetrum atau justru terjadi konsleting dan terbakar berikut yang banyak tergingang di pikiran warga Tanah Air.

Saat Mobil Dengan mesin Bakar Hadapi Banjir

Untuk menerangkan berapa aman mobil listrik libas banjir kita simulasikan dahulu bagaimana bila peristiwanya terjadi pada mobil dengan mesin bakar. Diambil dari hdfcergo.com, mobil dengan mesin bensin atau diesel diperlengkapi pipa aliran untuk lubang udara masuk di luar.

Saat keadaan normal, pipa itu akan mempernyerap angin segar di luar untuk mendinginkan ruangan mesin. Tetapi saat hadapi banjir, pipa ini dapat kemasukan air secara mudah. Saat mesin telah bersatu sama air, karena itu air bisa menghancurkan ruangan mesin.

Selanjutnya di bagian gearbox ada banyak lubang kecil yang mempunyai potensi bungkusukan air jika banjir yang ditembus lumayan tinggi. Jika air sudah masuk ke mesin lalu tercampur dengan oli, mekanisme pendingin mesin, dan transmisi, semua dapat hancur.

Saat Mobil Listrik Terkena Banjir

Jika mesin bakar perlu lubang udara masuk, maka tidak dengan mobil listrik. Karena itu mobil listrik sering tiba dengan desain tanpa gril depan, atau sisi grilnya tertutup. Maka ini sekalian mengurangi resiko air secara mudah masuk ke ruangan mesin.

Disamping itu mobil listrik memakai elemen yang lebih singkat dibandingkan mesin bakar. Dia cuman terbagi dalam motor listrik yang mempunyai beragam elemen, battery, mekanisme konverter listrik DC-AC, dan elemen yang terhubung ke kutub penggerak roda. Keseluruhannya bagian-bagiannya semakin sedikit dibandingkan mesin bakar.

Battery Mobil Listrik Berada di Bawah, Aman?

Kemungkinan pertanyaan selanjutnya ialah mengenai status battery di mobil listrik. Mayoritas BEV, status batterynya berada di sisi bawah lantai kabin. Bila memperbandingkan dengan ACCU alias accu mobil di mesin konservatif yang terletak berada di status atas, kemungkinan battery ini kelihatan riskan terserang banjir atau mengenai benda asing di jalan.

Tetapi yakinlah, faksi produsen battery dan kendaraan listrik telah pikirkan resiko itu. Hingga mereka membuat elemen ini terisolasi dan tersegel secara baik. Hingga battery akan kedap air, dan dibikin susunan perlindungan tamabah supaya tidak gampang pecah.

Untuk meyakinkan produknya itu baik, beberapa produsen mobil listrik juga telah lakukan pengetesan. Bahkan juga Elon Musk sempat juga memperlihatkan bagaimana Tesla Model S dapat mampu mengapung di air dalam beberapa saat. Walau pasti ini tidak dianjurkan dites beberapa pemiliknya. Tetapi sekedar hanya bukti battery di mobil ini masih tetap aman walaupun tergenang air.

Semestinya Jagalah Mobil dengan Asuransi

Walau tertutup rapat, tetapi jika mobil listrik terkena banjir dengan ketinggian sampai tutupi semua permukaan kendaraan masih tetap beresiko hancur. Sama dengan mobil lain, bila banjir sampai tutup lebih dari 1/2 body mobil, karena itu dapat ditegaskan air akan masuk sampai ke ruangan kabin.

Begitu halnya mobil listrik. Masih tetap ada banyak sela yang dapat membuat air bertekanan tinggi masuk ke elemen battery. Apa lagi lithium pada battery akan bereaksi agresif saat terserang air dan hasilkan hidrogen yang gampang terbakar.

Disamping itu berhati-hati dengan air asin dari laut. Karena karakternya korosif, karena itu air asin akan mengurangi susunan segel battery. Sebetulnya ini dapat juga terjadi pada mobil konservatif yang memacu timbulnya karat.

Untuk itu seharusnya mobil diproteksi dengan asuransi dan peluasan asuransi yang mencakup resiko banjir. Tidak cuma mobil listrik, mobil konservatif juga perlu asuransi semacam ini. Hingga saat bencana terjadi, karena itu ongkos pembaruannya akan dijamin pihak asuransi.

Demikian pembahasan tentang Perbandingan Mobil Listrik dan Konvensional.

One Reply to “Perbandingan Mobil Listrik dan Konvensional”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *