Pemicu Kebakaran Dan Kategorisasi Api Kebakaran

3 min read

Pemicu Kebakaran Dan Kategorisasi Api Kebakaran

Kebakaran – Api sebagai reaksi kimia berantai yang mengikutsertakan proses oksidasi (kebakaran) yang cepat. Dalam memacu api dibutuhkan tiga komponen khusus, yakni: bahan bakar, oksigen (O²), dan panas. Reaksi berantai api bisa terjadi jika ke-3 komponen itu datang pada kondisi dan pembagian yang sesuai. Pemicu Kebakaran Dan Kategorisasi Api Kebakaran.
Saat kebakaran terjadi, kuasai di saat api tersebut kecil, karena bila makin besar api makin susah saat memadamkannya. Untuk mencegah atau mematikan kebakaran, kita cukup hanya memutuskan salah satunya mata rantai reaksi api (ELIDE FIRE) dengan memakai APAR. Dengan langkah ini akan membuat penghambat di antara oksigen dan sumber bahan bakar. Serbuk kimia kering (Dry chemical) sebagai bahan pemadam yang paling fleksibel dan banyak diterapkan dalam mematikan kelas api A, B, dan C yang disebut 98% kategorisasi kebakaran yang muncul pada umumnya.
Pengetahuan akan tipe alat pemadam api supaya sesuai material yang terbakar sebagai poin utama dibutuhkan. Berikut kita kan mengulas berkenaan pemicu kebakaran dan kategorisasi api kebakaran. Silahkan kita baca keterangan di bawah ini.

PENYEBAB KEBAKARAN

Kebakaran bisa terjadi jika ada 3 hal berikut:

Ada bahan yang gampang terbakar. Bisa berbentuk benda bahan padat, cair, atau gas (kayu, kertas, bensin, minyak, acetelin dsb).
Ada temperatur yang tinggi. Temperatur tinggi dapat disebabkan karena sumber panas seperti cahaya matahari, listrik (konsleting), panas energi teknisi (gesekan), reaksi kompresi udara, dan kimia.
Ada Oksigen (O²) yang cukup kandungannya. Jika semakin besar kandungan oksigen pada udara karena itu hidup api akan makin besar. Pada kandungan oksigen yang kurang dari 12% tidak mengakibatkan kebakaran. Pada kondisi normal, kandungan oksigen diudara 21% yang memiliki arti ini cukup efisien untuk berlangsungnya kebakaran.
Jika ke-3 elemen itu cukup ada karena itu bisa mengakibatkan berlangsungnya kebakaran. Bila satu dari 3 elemen itu tidak ada dengan jumlah yang cukup jadi tidak kemungkinan bisa terjadi kebakaran. Hingga api bisa dipadamkan dengan 3 langkah, yakni:
Dengan turunkan temperaturnya di bawah temperatur kebakaran,
Hilangkan zat asam,
Menghindari beberapa barang yang gampang terbakar.

KLASIFIKASI JENIS KEBAKARAN
Pemicu Kebakaran Dan Kategorisasi Api Kebakaran. Pengelompokkan kebakaran menurut ketentuan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 04/MEN/1980 bab I pasal 2 ayat 1 mengelompokkan kebakaran jadi 4, yakni: katagori kelas A,B,C,D. Dan menurut National Fire Protection Association (NFPA) memutuskan ada 5 katagori tipe dari pemicu kebakaran, yakni: kelas A, B, C, D, dan K. Bahkan juga pada beberapa negara telah memutuskan tambahan klasikasi dengan kelas E. Berikut keterangan dari jenis kategorisasi itu, seperti berikut :

1. Api Kebakaran Kelas A
Api kelas A sebagai tipe yang umum yang dijumpai pada kasus kebakaran. Api ini muncul akibatnya karena benda padat yang terbakar, seperti kayu, kain, karet, plastik, dsb. Saat pada keadaan terbakar, bahan tipe kategorisasi A ini terus akan bereaksi alami pembakaran dan terus akan berpijar jika tiga elemen dari fire triangle (panas, bahan bakar, oksigen) tersedia. Dalam mematikan api tipe ini bisa memakai APAR berbahan dry chemical atau CO².

2. Api Kebakaran Kelas B
Api kelas B disebabkan karena zat cair yang memiliki sifat gampang terbakar atau bahan bakar gas. Api tipe ini ikuti skema fire triangle (ada panas, bahan bakar, oksigen). Pemakaian APAR yang memiliki kandungan material dasar air tidak dibolehkan untuk mematikan api tipe ini, karena bisa menebarkan bahan bakar hingga api secara otomatis akan turut menebar dan membakar ke tempat lain. Langkah yang paling efisien untuk mematikan kebakaran tipe B ini dengan memakai APAR yang tidak memakai air sebagai bahan pemadamnya, yakni APAR berbahan dry chemicals.

3. Api Kebakaran Kelas C
Api kelas C sebagai api yang disebabkan karena kebakaran karena berlangsungnya korsleting listrik. Pada kasus ini jaringan listrik yang alami korsleting memercikkan bunga api yang menyulut beberapa benda disekelilingnya hingga mengakibatkan berlangsungnya kebakaran. Jalinan arus pendek (korsleting) bisa disebabkan karena beragam jenis hal, seperti pemakaian beban listrik yang berlebihan, pemakaian kabel listrik yang tidak sesuai dengan spesifikasi, dan akibatnya karena perlengkapan electronic yang alami korsleting. Kebakaran kelas C ini menjadi sangat beresiko di proses pemadamannya, karena harus memakai APAR / bahan pemadam api yang sesuai. Jika proses pemadaman memakai air atau bahan pemadam yang memiliki sifat konduktor, karena itu bisa mengakibatkan arus listrik mengucur lewat air ke badan pemadam kebakaran, selanjutnya ke bumi. Pada kasus kebakaran yang terhitung dalam kelompok kelas C ini sudah telah mengakibatkan banyak kematian, banyak petugas pemadam kebakaran / pemakai APAR yang tidak mengetahui pemicu berlangsungnya kebakaran itu, hingga tersengat arus listrik. Pada kategorisasi api tipe ini pemadaman dilaksanakan dengan memakai bahan Karbon dioksida (CO2), Dry chemicals, atau HCFC. Bila pada keadaan genting, baking soda dapat dipakai untuk mematikan kebakaran seperti tipe C ini.

4. Api Kebakaran Kelas D
Api kelas D sebagai api yang disebabkan karena kebakaran karena benda logam yang menetes/terbakar. Pada kasus kebakaran ini memerlukan pemadam kebakaran kelas berat yang cuman dapat disiapkan oleh pasukan pemadam kebakaran. Ini karena kategorisasi api D sebagai kelas kebakaran dengan kekuatan membakar yang kuat, dan memerlukan zat pemadaman yang kuat pula. Pemicu Kebakaran Dan Kategorisasi Api Kebakaran.

5. Api Kebakaran Kelas K
Api kelas K sebagai api yang disebabkan karena kebakaran dari tugas dapur. Pada kasus ini, pemanasan yang berlebihan/akibatnya karena keteledoran manusia mengakibatkan terbakarnya minyak dan bahan masakan yang lain memiliki kandungan minyak, hingga bisa berefek menyebar pada perlengkapan di tempat dapur. Pada kategorisasi kelas K ini berlainan dengan kelas B, karena kekuatan bakar lebih rendah dari kelas B, tetapi tetap mempunyai potensi mengakibatkan berlangsungnya kebakaran. Pakai APAR dengan bahan dry chemicals untuk kebakaran kelas ini.

6. Api Kebakaran Kelas E
Kebakaran kelas E sebagai Kebakaran yang disebabkan karena ada jalinan arus pendek pada perlengkapan electronic. Alat pemadam yang dapat dipakai untuk mematikan kebakaran tipe ini dapat memakai tepung kimia kering (dry powder), namun mempunyai risiko kerusakan perlengkapan electronic, karena dry powder memiliki karakter lengket. Lebih pas memakai pemadam api dengan bahan clean agent.

ALASAN PENGELOMPOKAN KEBAKARAN
Pemicu Kebakaran Dan Kategorisasi Api Kebakaran. Penting dalam ketahui pengelompokan kebakaran ini supaya kita bisa tentukan alat pemadam api apa yang dipakai. Jika pemadam api yang kita pakai salah karena itu usaha pemadaman api akan alami ketidakberhasilan Contoh : Kebakaran Klas C (listrik) tidak boleh dipadamkan dengan alat pemadam tipe cair, misalnya: air/busa, karena itu sang pemadam tersebut akan terserang saluran listrik, karena air/busa ialah penghantar listrik.

Demikian Pembahasan Pemicu Kebakaran Dan Kategorisasi Api Kebakaran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *