Mekanisme pengisian – Pengisian sistem atau mekanisme pengisian ialah satu mekanisme yang dipakai untuk isi battery dan elemen kelistrikan saat mesin dihidupkan. Tegangan yang dibuat oleh generator (alternator) yang terpasang di mesin mobil disambungkan dengan puli kutub engkol. Elemen alternator ini mengganti style teknisi jadi energi listrik, keluarannya bergantung dari keperluan masing-masing elemen kelistrikan yang ingin diperlukan. Pemahaman Dan Langkah Kerja Mekanisme Pengisian Konservatif (Serangkaian Wiring Mekanisme Pengisian Konservatif).
Hingga peranan khusus atau fungsi mekanisme pengisian kendaraan ialah mempunyai fungsi pengisian energi listrik pada battery untuk menyiapkannya dipakai. Disamping itu, mekanisme pengisian dipakai untuk memasok arus ke sejumlah elemen atau mekanisme dalam kendaraan, seperti audio dan mekanisme yang lain atau elemen.
Adapun kerusakan yang terjadi pada mekanisme pengisian yakni :
a. Over pengisian (kelebihan pengisian)
b. Discharging (kekurangan pengsian)
Salah satunya langkah paling mudah untuk mendapati kerusakan pada mekanisme pengisian ialah pahami langkah kerja mekanisme pengisian daya. Bila kita telah memahami langkah kerjanya, karena itu saat kita memeriksa tegangan pada masing-masing elemen karena itu gampang untuk ikuti arah saluran arus (Current Flow).
JENIS SISTEM PENGISIAN
Ada dua tipe mekanisme pengisian yang kerap kita jumpai dikendaraan, yakni mekanisme pengisian konservatif dan mekanisme pengisian IC regulator. Ketidaksamaan ke-2 nya sebetulnya cuman pemakaian regulator yang berbeda. Pada mekanisme pengisian konservatif yang memakai regulator konservatif memakai kontak point. Dan regulator yang dipakai pada mekanisme pengisian type IC regulator ini memakai transistor untuk mengatur tegangan yang dibuat oleh alternator.
Untuk artikel ini kali kita akan mengulas mekanisme pengisian konservatif. Kenapa harus pelajari langkah kerja mekanisme ini? Maksudnya ialah ketika berada permasalahan pada mekanisme pengisian tak perlu cemas dan tahu langkah untuk menanganinya.
KOMPONEN SISTEM PENGISIAN
Pemahaman Dan Langkah Kerja Mekanisme Pengisian Konservatif (Serangkaian Wiring Mekanisme Pengisian Konservatif). Mekanisme pengisian mempunyai beberapa elemen, tetapi ada dua elemen yang perlu yakni regulator dan alternator. Berikut keterangan berkenaan ke-2 bagian utama itu:
1. Alternator
Alternator berfungsi untuk mengubah energi mekanis yang didapat dari mesin jadi tenaga listrik. Alternator akan berputar-putar karena perputaran dari puli kutub engkol yang diteruskan melalui v-belt. Energi barusan akan memutarkan rotor dan hasilkan arus bolak balik. Dan nanti akan disearahkan oleh dioda. Elemen khusus dari alternator ialah :
Rotor, hasilkan elektro magnet
Stator, hasilkan arus bolak balik (AC)
beberapa dioda yang menyearahkan arus
Brush yang memasok arus listrik ke rotor untuk hasilkan medan magnet
Bearing yang memungkinkannya rotor bisa berputar-putar halus
Fan untuk mendinginkan elemen alternator
Puli yang berfungsi untuk terima perputaran dari tali kipas (v-belt).
2. Regulator
Alternator tidak selamanya hasilkan tegangan yang konstant. Karena hasil listrik bergantung dari kecepatan pemutaran mesin. Makin cepat perputaran mesin, karena itu hasilnya akan makin besar. Supaya pengisian tidak berlebihan, karena itu dibutuhkan regulator untuk mengaturnya. Triknya dengan atur besar arus listrik yang masuk ke rotor coil hingga tegangan yang dibuat oleh alternator tetap stabil sesuai ketentuan. Disamping itu, regulator berfungsi untuk mematikan lampu pengisian bila alternator hasilkan arus listrik.
Ada dua type regulator yakni type platina atau konservatif dan type IC regulator. Keuntungan memakai regulator type IC:
Mempunyai ukuran yang kecil tapi outputnya besar
Tidak membutuhkan geprekelan
Mempunyai kontrol yang bagus
memiliki karakter ganti rugi pada temperatur.
Selainnya ke-2 elemen diataa, Berikut sebagai beberapa elemen simpatisan dalam menyusun mekanisme pengisian dan perannya:
Battery, sebagai sumber listrik khusus dengan arus DC (Direct Current) atau arus searah. Battery ini mempunyai tegangan detail sejumlah 12 volt. Jika arus yang ada dibaterai mulai habis, maka berpengaruh pada mekanisme pada kendaraan yang membutuhkan supali akan menurun. Karena itu dibutuhkannya mekanisme pengisian supaya output dari alternator bisa dimuat di battery
Kabel, sebagai penyambung dan penyalur tegangan dari 1 elemen ke elemen lain pada rangkaian.
Fuse (sekering), sebagai pengaman serangkaian kelistrikan jika terjadi konsleting dan terjadi arus berlebihan yang bisa menghancurkan rangkaian.
Kunci contact, berfungsi khusus dari kunci contact pada serangkaian pengisian sebagai sakelar khusus yang hendak menyambungkan arus listrik mekanisme pengisian. Pemahaman Dan Langkah Kerja Mekanisme Pengisian Konservatif (Serangkaian Wiring Mekanisme Pengisian Konservatif).
RANGKAIAN SISTEM PENGISIAN
Untuk memperjelasnya mengenai wiring mekanisme pengisian bisa dipandang pada gambar serangkaian di bawah ini.
Info terminal pada mekanisme pengisian:
IG : Ignition / kunci contact
N : Netral / tegangan netral
F : Field / kumparan
E : Eart / massa ( negatif )
L : Lamp / lampu pengisian
B : Battery / battery
Berikut sebagai langkah kerja dari gambar serangkaian power window, silakan baca keterangan dan gambar secara cermat supaya lebih gampang pahami serangkaian dan langkah kerja rangkaian.
CARA KERJA SISTEM PENGISIAN KONVENSIONAL
Hal fundamental yang perlu kita memahami jika dalam mekanisme kerja pengisian konservatif terdiri jadi 3 phase, yakni kunci contact ON mesin hidup, mesin hidup perputaran rendah dan mesin hidup perputaran tinggi. Berikut keterangan masing-masing langkah kerja mekanisme pengsian konservatif:
1. Saat Kunci Contact On Mesin Mati
Arus listrik mengucur dari battery β fusible link β ke kunci contact (ignition switch) β fuse β Charge Warning Lamp (CWL) atau lampu tanda pengisian β L β P0 β P1 β massa. Mengakibatkan lampu pengisian menyala.
Di saat yang serupa, arus dari battery mengucur kefusible link β kunci contact (ignition switch) β fuse β IG β Pl1 β Pl0 β terminal F regulator β F alternator ke rotor coil (RC) β massa. Mengakibatkan pada rotor coil (RC) muncul medan magnet.
2. Saat Perputaran Mesin Rendah
Pemahaman Dan Langkah Kerja Mekanisme Pengisian Konservatif (Serangkaian Wiring Mekanisme Pengisian Konservatif). Jika mesin hidup dengan kecepatan rendah, karena itu tegangan dari terminal N alternator mengucur β N regulator βkumparan voltage relay β massa. Mengakibatkan pada kumparan voltage relay muncul medan magnet, hingga terminal P0 tertarik dan melekat dengan P2. Mengakibatkan lampu pengisian jadi padam karena tidak mendapatkan massa.
Output dari stator coil diteruskan ke diode dan di searahkan jadi arus sama arah (DC) β B alternator β battery. Terjadi pengisian battery.
Arus dari terminal B mengucur β B regulator β P2 β P0 β kumparan voltage regulator β massa. Mengakibatkan terjadi medan magnet pada kumparan voltage regulator. Karena perputaran rendah karena itu tegangan output alternator condong rendah.
Jika tegangan B kurang dari 13,8 medan magnet pada kumparan voltage regulator kurang kuat dan Pl0 masih tetap melekat ke Pl1 (karena ada pegas pada Pl 0).
Mengakibatkan arus yang besar mengucur dari IG β Pl1 β Pl0 β F regulator β F alternator β rotor coil β massa, karena itu arus yang mengucur ke rotor coil besar dan medan magnet pada rotor coil kuat.
Maka meskipun pada perputaran rendah, output alternator masih tetap cukup buat isi battery karena medan magnet pada rotor coil kuat.
3. Saat Perputaran Mesin Sedang
Jika perputaran mesin naik jadi perputaran sedang, karena itu tegangan output alternator di terminal B akan naik dan arusnya mengucur β B regulator β P2 β P0 β kumparan voltage regulator β massa. Mengakibatkan, medan magnet pada kumparan voltage regulator jadi semakin kuat dan menarik Pl0 hingga terlepas dari Pl1 (Pl0 mengambang). Menyebabkan arus dari B alternator mengucur β IG β resistor (R) β F regulator β F alternator β RC β massa. Kemagnetan pada rotor coil menurun karena arus melalui resistor. Meskipun kemagnetan pada rotor coil menurun tetapi perputaran naik ke perputaran sedang hingga output alternator masih tetap cukup buat isi battery (tegangan di antara 13,8 sampai 14,8 volt).
4. Saat Perputaran Mesin Tinggi
Jika perputaran naik jadi perputaran tinggi, karena itu tegangan output pada terminal B alternator akan condong semakin tinggi. Jika tegangan itu melewati 14,8 volt, karena itu kemagnetan pada kumparan voltage regulator makin kuat hingga contact Pl0 tertarik dan melekat dengan pl2.
Mengakibatkan arus yang dari IG mengucur β resistor β Pl0 β Pl2 β massa (tidak mengucur ke rotor coil). Hingga mengakibatkan medan magnet pada rotor coil drop. Output dari terminal B alternator jadi turun.
Jika tegangan output kurang dari tegangan standard (13,8 – 14,8 V) karena itu kemagnetan pada voltage regulator menurun kembali, hingga Pl0 terlepas dari Pl2. Arus dari IG β resistor kembali mengucur RC β massa, hingga medan magnet pada rotor coil kembali kuat hingga tegangan output alternator naik lagi. Pemahaman Dan Langkah Kerja Mekanisme Pengisian Konservatif (Serangkaian Wiring Mekanisme Pengisian Konservatif).
Jika tegangan di B naik kembali dan melewati 14,8 volt, karena itu prosesnya berulang-ulang pada proses di atas secara berulang-ulang -ulang dan Pl0 terlepas dan melekat dengan Pl2 secara urut hingga output alternator jadi stabil.
Demikian Pembahasan Pemahaman Dan Langkah Kerja Mekanisme Pengisian Konservatif (Serangkaian Wiring Mekanisme Pengisian Konservatif).
Sumber : geraiteknologi com