Mengenal Traction Control dan Waktu Mematikannya

2 min read

Mengenal Traction Control dan Waktu Mematikannya

Traction Control atau kontrol traksi merupakan fitur modern yang banyak dimiliki mobil keluaran terkini saat ini. Fitur ini pada dasarnya bekerja atur traksi roda saat selip entahlah saat hujan atau keadaan jalan yang licin. Lalu, berapa penting traction control ini dan kapan saat yang pas untuk menggunakannya?

Pada keadaan jalan licin atau kita overspeed, seringkali alami selip sampai terpeleset saat membelok. Ini sebetulnya ingin diminimalkan dengan fitur mobil yang dinamakan traction control.

Diambil dari situs resmi dari Nissan Indonesia, fitur ini bekerja secara otomatis, hingga saat sopir tak perlu lakukan apa saja. Sopir cukup memencet tombol untuk aktifkan atau mematikan fitur traction control yang umumnya terpasang di dekat kemudi.

Tombol traction control ini dapat kita ketahui dari lambang mobil dengan tapak jejak roda terpeleset. Perlu kamu kenali, traction control ini tak perlu selalu dipakai. Ada banyak peristiwa tertentu di mana traction control tak perlu digunakan.

Traction control akan menolong sopir mengatur tiga hal sekalian: akselerasi, pengereman dan setir. Dengan fitur ini, mobil akan mengetahui daya cengkram pada tiap roda selanjutnya lakukan pengereman pada roda yang alami selip.

Langkah Kerja Fitur Traction Control, Kombinasikan Pengereman dan Atur Distribusi Tenaga ke Roda

Saat fitur traction control kita aktifkan, mekanisme akan mengerem secara otomatis pada masing-masing roda hingga jaga mobil untuk membelok secara aman. Disamping itu, power pada mesin disamakan supaya roda masih tetap menjaga daya cengkram.

Pengereman juga tidak dilaksanakan asal-asalan, karena tiap roda akan diberi kemampuan rem yang lain, dan berbeda kuat. Sensor akan memandang berapa kuat rem diperlukan pada satu roda. Dengan demikian, mobil tidak terpeleset karena roda yang mendadak stop.

Traction Control Bekerja Manfaatkan Sensor ABS

Traction control sebuah mekanisme electronic yang memakai mekanisme sensor. Fitur ini bekerja berdasar pada input dari sensor anti-lock braking system (ABS) dan roda pendorong mobil. Sensor akan mengetahui roda yang kehilangan traksi, selip atau berputar-putar bisa lebih cepat dari roda yang lain.

Sensor traction control ini umumnya terpasang bertepatan dengan sensor ABS. Traction control di mobil akan aktif sebentar saat akan menikung. Secara otomatis mekanisme akan memberi cengkeraman pada masing-masing roda untuk mengerem dengan kemampuan tertentu.

Sensor akan cari salah satunya roda mobil yang berputar-putar bisa lebih cepat dari roda yang lain, yang memperlihatkan kehilangan traksi. Saat sensor membaca ban mobil tidak mempunyai traksi, karena itu mekanisme akan memberi masukan dengan perlambat perputaran roda atau kurangi daya dari mesin.

Sensor akan mengirim signal ke ECU untuk lakukan pengereman dengan bertahap ke roda yang berputar-putar dan membuat roda memperoleh traksinya kembali. ECU memerintah untuk lakukan pengereman secara halus hingga membuat mobil selalu terlindungi di lajur yang semestinya.

Elemen Traction Control System

Pada elemen traction kontrol terbagi dalam banyak sisi. Performanya memercayakan ECU sebagai otak dari semua perintah elektrikal dalam mobil. Berikut komponennya:

  • Wheel Speed Sensor (WSS) atau sensor kecepatan roda: Sensor ini dipakai untuk memberi signal ke ABS dan di lanjutkan ke ECU
  • Engine Control Unit (ECU): Elemen yang terima signal dari WSS dan memberi signal perintah untuk atur kecepatan roda.
  • Hydraulic Unit: Pompa yang dipakai untuk tekan cairan minyak rem untuk hasilkan penekanan pada kaliper.
  • Electronic Throttle Kontrol: atur bukaan gas agar tidak terlalu berlebih saat roda alami selip atau spin. Saat ada roda yang alami slip/spin ini, ECU akan batasi keluaran tenaga mesin.

Langkah kerja traction control cukup bermacam, ada yang dengan me­mutus supply bahan bakar ke ruangan silinder, tutup throttle untuk mobil yang telah mengaplikasikan drive by wire, dan mereduksi boost turbocharger.

Kapan Fitur Traction Control ini Tidak Dipakai?

Dalam keadaan tertentu, fitur traction kontrol perlu dimatikan untuk menolong pergerakan mobil. Saat melalui tanjakan, fitur traction control seharusnya dimatikan supaya memberi pendistribusian tenaga yang optimal supaya mobil tidak kesusahan meluncur.

Akan tetapi, kita perlu jaga pijakan pedal gas dengan atur irama perputaran mesin agar tidak begitu tinggi. Maksudnya agar mobil masih tetap dapat nanjak tanpa selip karena dorongan tenaga yang bertahap.

Demikian pembahasan tentang Traction Control dan Waktu Mematikannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *