Gas Analyzer – Keadaan dari kerja mesin bisa dikaji dari tersisa gas buang diujung knalpot. Hasil dari penghitungan bisa ditegaskan keadaan mesin sesuai tidak atau detail. Langkah mengecek ini dengan memakai alat yang disebutkan gas analyzer. Alat ini bisa membaca tiap partikel gas buang secara akurat. Langkah Memakai Dan Membaca Gas Analyzer.
Gas analyzer ialah instument / alat yang dipakai dalam menghitung pembagian dan formasi dari kombinasi gas buang pada mesin kendaraan bensin. Pada gas analyzer ada banyak bagian utama dalam pastikan performanya, satu diantaranya ialah sensor. Sensor pada gas analyzer berfungsi dalam mengetahui dan menghitung dari kandungan gas sesuai tipe sensornya.
Sama seperti yang kita mengetahui jika kelaikan dari emisi gas buang kendaraan sudah ditata pada ketentuan, oleh karenanya kendaraan agar dipakai berkendaraan di jalan raya satu diantaranya ialah harus bisa lolos dari tes emisi gas buang. Tes emisi bermanfaat agar supaya tidak ada polusi udara yang bisa mengakibatkan kerusakan pada susunan ozon. Salah satunya penangkalan itu, kita dapat kurangi emisi gas buang dari kendaraan memakai gas analyzer.
FUNGSI GAS ANALYZER
Menolong saat lakukan geprekelan kombinasi dari udara berbahan bakar supaya efektif dan pas.
Ketahui efektifitas pada proses pembakaran mesin dengan menganalisa dari kandungan karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon (HC) yang terdapat di dalam gas buang apah sesuai tingkat tidak atau detail.
Mendapat kejelasan dalam performa mesin apa pada keadaan bisa dihandalkan dan sempurna.
Jaga supaya tenaga mesin pas maksimal dan hemat bahan bakar dan dapat membuat lingkungan dengan udara yang bersih.
Dengan menyaksikan tingginya kandungan dari hidrokarbon (HC) bisa ketahui ada kerusakan di bagian mesin kendaraan,
Ketahui kandungan emisi gas buang dari kendaraan, hasil dari pengukur dipakai untuk info tentang kendaraan ramah lingkungan atau perlu dilaksanakan pembaruan pada mekanisme tertentu supaya didapat hasil yang sesuai.
BAGIAN-BAGIAN GAS ANALYZER
Sisi Depan Gas Analyzer :
Langkah Memakai Dan Membaca Gas Analyzer. Print out, berfungsi sebagai tempat cetakan hasil dari pengukur.
Display digital, berfungsi dalam tampilkan hasil pengukur yang terbagi dalam : CO (%) tampilkan hasil kandungan dari karbon monoksida, HC (ppm) tampilkan dari hasil hidrokarbon, CO² tampilkan kandungan persentase dari gas karbon dioksida, AFR (Air Fuel Ratio) tampilkan kombinasi bahan bakar yang terdapat di dalam kendaraan.
Tombol Hold/Print, bila tombol ini didesak 1 kali makan akan meredam hasil dari pengukur (mengamankan), dan pencet 2x masuk pada menu print hasil.
Tombol select, untuk pilih “ya “.
Tombol Zero (tombol panah ke bawah), tombol ini dipakai untuk menetralisir atau mengontrol alat (pengkalibrasian alat) dan untuk geser angka pada display.
Tombol Purge (tombol panah ke atas), tombol ini dipakai untuk masukkan angka pada display.
Tombol ENT / MEAS, tombol ini dipakai untuk menghitung (measuring) gas emisi buang saat telah ready.
Tombol ESC / Stand By, tombol ini dipakai untuk menolkan kembali angka yang ada pada display sesudah dipakai pengukur supaya standby.
Sisi Belakang Gas Analyzer :
Tombol Power, terbagi dalam tombol on (untuk hidupkan alat) dan off (untuk mematikan alat).
Soket Daya, sebagai daya dari alat yang disambungkan ke listrik PLN.
Probe, sisi dari selang probe yang ditempatkan ke knalpot kendaraan yang dites.
Selang Probe, sebagai penyambung di antara gas analyzer dengan kenalpot kendaraan yang hendak dites gas buang.
Main Filter, Dust Filter, dan Zero Filter, berfungsi untuk memfilter kotoran yang ada pada emisi gas buang supaya tidak memengaruhi performa sensor dan aliran gas tidak mampet kotoran.
Check Intel, sebagai tempat menghubungkan gas analyzer ke selang probe.
PRINSIP KERJA GAS ANALYZER
Konsep kerja dari gas analyzer dengan ambil gas sample kendaraan lewat probe, selanjutnya gas akan masuk ke masing-masing sample cell, lalu, gas sample akan dikomparasikan atau dibanding dengan gas standard melalui pemancaran mekanisme.
Kemudian, akan dibuat ketidaksamaan panjang gelombang dan diganti jadi signal analog oleh receiver. Bila ada penyelewengan (error) karena itu gas analyzer kembali di adjust lewat panel control. Untuk hasil pengukur gas emisi udara (analyzer) pada mesin kendaraan bensin yaitu CO², O², CO dan HC.
CARA MENGGUNAKAN GAS ANALYZER
Proses langkah memakai gas analyzer ialah seperti berikut:
Masukan selang probe ke sisi INLET (sisi belakang gas analyzer).
Pasangkanlah kabel daya dan sambungkan ke listrik PLN
Pencet tombol ON pada tombol power (letak tombol power di bagian belakang).
Selanjutnya alat akan memunculkan bunyi dan tunggu hingga sisi AFR tampilkan AUTO ZERO pada display.
Ke – 6 display fragmen akan memperlihatkan angka yang beralih-alih, tunggu hingga angka di display AFR memperlihatkan angka 0 (0) dan ready (pada fragmen akan kelihatan rdy).
Sekalian menanti AFR jadi 0 (0), nyalakan kendaraan dan gas sampai kecepatannya jadi 2000 rpm sepanjang 1-2 menit.
Saat AFR telah memperlihatkan angka 0 (0) dan “rdy” memiliki arti alat siap dipakai.
Hubungkan selang probe ke probe, lalu masukan probe ke knalpot kendaraan yang dites.
Pencet ENT /MEAS untuk mengawali menguji.
Nantikan angka pada display stabil.
Sesudah angka konstan, selanjutnya memencet tombol HOLD/PRINT sekitar dua kali.
Masukan nomor polisi kendaraan yang hendak dites sebagai identitas dari kendaraan yang dites pada display O² yang berkedip-kedip
Pencet tombol HOLD PRINT sekitar 1 kali kembali untuk cetak hasil.
Jika sudah, terlepas probe dan kalibrasi alat pencet tombol ESC/ Stand by. Langkah Memakai Dan Membaca Gas Analyzer.
CARA MEMBACA GAS ANALYZER
Pada umumnya hasil analitis gas buang kendaraan bensin terbagi dalam :CO (karbon monoksida), CO² (karbon dioksida), HC (hidrokarbon), O² (oksigen), dan e (lambda).
Mesin dihidupkan stasioner dan hasilnya bisa disaksikan di layer monitor, dan bisa di print out.
Tiap hasil pengukur memiliki pemahaman dan angka bagus yang lain, berikut sebagai hasil dan detail dari pengukur memakai alat gas analyzer:
CO (karbon monoksida)
CO memperlihatkan efektivitas pembakaran dalam silinder. Pada pembakaran mesin injeksi yang efektif sekitar di antara 0,2-1,5% dengan nilai bagus 0,5%. Dan karburator 1-3,5% dengan nilai bagus 1-2%.
Bila hasil angka CO dikuar nilai bagus, karena itu perlu dilaksanakan beberapa pemeriksanaan. Pemicu peluang dapat bermacam, dimulai dari karburator/injector/filter udara polusi, pada choke tutup jika mesin karburator, sampai hingga kebocoran kompresi karena klep.
CO² (karbon dioksida)
CO² memperlihatkan dari hasil pembakaran dalam mesin. Angka bagus harus di atas 12%. Jika makin tinggi nilainya, karena itu semakin baik pembakaran yang terjadi. Maknanya, energi yang dibakar juga semakin banyak. Dan jika nilai CO² di bawah 12%, karena itu ada banyak hal yang perlu diperbarui, seperti kombinasi bahan bakar dengan udara kurang pas atau ruangan bakar yang kotor.
HC (hidrokarbon)
Langkah Memakai Dan Membaca Gas Analyzer. HC menunjujan tersisa bahan bakar yang kebuang bersama asap knalpot. Nilai bagus HC jangan melewati 300 ppm. Jika meleset dari nilai itu karena itu bisa berpengaruh tenaga mesin lemah dan boros dalam konsumsi bahan bakar. Langkah melakukan perbaikan dengan mengecek kompresi di ruangan mekanisme pengapian dan bakar.
O²(oksigen)
O² yang kebanyakan keluar tersisa gas buang mengisyaratkan proses pembakaran di mesin tidak prima dan efektif. Nilai dari O² jangan lebih dari 2%. Jika lebih 2%, maknanya ada kebocoran di mekanisme gas buang atau setel bahan bakar terlampau irit. Bila makin dekat nilai O² ke angka 0, karena itu makin baik proses pembakaran yang terjadi.
e (Lambda)
Nilai Lambda terkait dengan perbedaan di antara kombinasi udara dan bahan bakar yang kebuang melalui asap knalpot. Nilai bagus lambda ialah 1. Jika semakin besar dari 1, maknanya setel bahan bakar irit. Bila lebih dari 1,1, memiliki arti bahan bakar terlampau irit.
Makin dekat nilai O² ke angka 0, karena itu makin baik proses pembakaran yang terjadi. Nilai Lambda terkait dengan perbedaan di antara kombinasi udara dan bahan bakar yang kebuang melalui asap knalpot. Nilai baiknya 1. Bila semakin besar dari 1, maknanya setel bahan bakar irit. Bila lebih dari 1,1, memiliki arti bahan bakar terlampau irit.
Dan saat lambda kurang dari 0,95 mengisyaratkan bahan bakar boros, dan saat kurang dari 0,85, maknanya bahan bakar terlampau boros.
Demikian Pembahasan Langkah Memakai Dan Membaca Gas Analyzer.
Sumber : geraiteknologi com