Konsumsi BBM Bus Hino R 260 Ternyata Lebih Irit

1 min read

Konsumsi BBM Bus Hino R 260 Ternyata Lebih Irit

Mesin bis Hino R 260 sekarang jadi unggulan digunakan pada beberapa baris produk lansiran PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI). Hal itu karena mesin berkode RK8J ini sanggup tawarkan konsumsi bahan bakar (BBM) dan masa pergantian oli mesin yang lebih irit. Konsumsi BBM Bus Hino R 260 Ternyata Lebih Irit.
Anton dari Seksi Pelatihan Hino Indonesia menerangkan, bila mesin R 260 sudah dibuat khusus untuk penuhi tuntutan dari beberapa customer pabrikasi bis ini dan truk. Bahkan juga disebut mesin ini sebagai mesin perayap cuan dari Hino.

Konsumsi BBM Lebih Irit 11 %, Tenaga Ngisi Terus
Selanjutnya Anton menerangkan, jika mesin ini telah dilaksanakan eksperimen dan dibandingkan dengan mesin RN 285 dan mesin dari pesaing. Jalur yang dilakukan ialah Jakarta ke Surabaya lewat Tol Trans Jawa. Dalam jarak sekitaran 800 km, mesin bis Hino R 260 sanggup habiskan bahan bakar 227,56 liter sementara mesin RN 285 memerlukan BBM 237,40 liter. Adapun mesin pesaing perlu bahan bakar 253,77 liter. Itu memiliki arti ada penghematan konsumsi BBM sampai 11 % dibandingkan mesin pesaing.
“Saat di Tol Trans Jawa dari Jakarta sampai Surabaya kemudain kembali lagi dari Surabaya ke Jakarta, kecepatannya kita upayakan konstan di 130 km/jam, terkecuali jika ada jalan yang kurang rata atau ada pembaruan jalan baru kita turunkan kecepatannya. Di sini berasa tenaganya ngisi terus walau digas beberapa jam,” katanya sela pameran GIIAS 2021.

Mesin Hino Anti Overheat
Konsumsi BBM Bus Hino R 260 Ternyata Lebih Irit. Selanjutnya Anton juga menerangkan dalam pengetesan itu dilaksanakan pembuktian mekanisme pendinginan mesin RK 260. Hasilnya juga benar-benar positif, temperatur oli mesin dan temperatur air coolant masih tetap stabil. Volume pengurangan oli juga minim. Itu memiliki arti menunjukkan mekanisme pendinginan mesin jalan sempurna.
Rahasianya, kata Anton ad apada Oil Gallery di piston mesin Hino RK 260. “Pada oil gallery ada lubang khusus yang berfungsi mendinginkan piston. Hingga efektivitas penggunaan oli untuk pendinginan lebih efektif dibandingkan type piston tanpa oil gallery,” kata dia.
Keadaan ini juga membuat masa pergantian oli mesin menjadi lebih panjang dibandingkan mesin pesaing. Hino mengeklaim, dengan oli berspesifikasi 15W-40, pergantian oli untuk mesin RK 260 dapat sampai 20.000 km. Jika dihitung berdasar ongkos tukar oli sepanjang satu tahun, mesin R 260 dapat irit sampai 78 % dibandingkan mesin dari merek pesaing.

Hino Persiapkan mesin Detail Euro 4
Walaupun mesin bis Hino R 260 bisa menenggak bahan bakar diesel berspesifikasi Euro 2, tetapi Santiko Wardoyo, Chief Operating Officer Director HMSi menambah jika faksinya telah mempunyai mesin yang siap dengan standard emisi Euro 4.
Mesin itu berkode J08E dengan tehnologi diesel common rail dengan tehnologi Variable Nozzle Turbocharger (VNT). Selanjutnya Hino juga mempersiapkan mekanisme kendalian emisi seperti EGR (Exhaust Gas Recirculation) sistem untuk turunkan kandungan Nox pada gas buang. Konsumsi BBM Bus Hino R 260 Ternyata Lebih Irit.

“Ini bukti kami siap juga dengan implikasi Euro 4 yang hendak dikerjakan mulai April 2022. Karena sebetulnya beberapa mesin Hino telah bisa dibuktikan durabilitasnya, bahkan digunakan di gelaran reli Paris Dakar,” ujar Santiko.

Demikian Pembahasan Konsumsi BBM Bus Hino R 260 Ternyata Lebih Irit.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *