Timing Belt merupakan salah satu komponen yang memiliki peranan yang penting bagi kendaraan sehingga kita perlu menjaganya dengan baik dan rajin mengeceknya.
Untuk gerakkan noken as dan klep, mesin perlu satu elemen penyambung yakni timing timing chain atau belt. Khusus untuk timing belt, karena berbahan memiliki kandungan karet karena itu mempunyai periode waktu penggunaan.
Karena itu, kita harus ketahui kapan dan seperti apakah timing belt harus ditukar. Cara Mengetahui Timing Belt Harus Diganti Agar Tidak Putus.
Peranan timing belt memang merujuk pada asal pemberian namaya, yakni penataan waktu. Jadi elemen ini bermanfaat memanajemen waktu perputaran camshaft sesuai perputaran kruk as. Maka ada kecocokan waktu membuka tutup klep sesuai turun-naiknya piston.
Timing belt mempunyai kelebihan membuat suara mesin lebih halus. Tetapi memang, waktu memakainya lebih pendek. Elemen ini lebih banyak dipakai oleh beberapa mobil keluaran lama seperti Mobil Toyota Kijang Innova angkatan pertama sampai mobil Eropa seperti Mobil Mercedes-Benz W124 atau Mobil BMW E36.
Timing belt mobil membutuhkan pergantian secara berkala. Nach, jika timing belt telah getas dan molor, membuat timing kerja klep dapat berbeda. Hasilnya, performa mesin jadi tidak maksimal. Lebih bahaya kembali jika timing belt sampai putus, karena tidak jarang ada tubrukan di antara payung klep dengan piston.
Cara Mengetahui Timing Belt Harus Diganti Agar Tidak Putus. Jika sudah ini, kita harus terpaksa turun mesin untuk menukar piston dan klep yang pecah karena bertabrakan. Bila hal itu terjadi, pasti ongkos pembaruannya bisa saja benar-benar mahal.
Agar terbebas dari kerusakan itu, timing belt harus ditukar saat sebelum putus. Nach, karena cukup beresiko karena itu kalian seharusnya harus ketahui ciri-ciri bagaimana keadaan timing belt yang perlu ditukar. Baca penuturannya berikut ini.
Waktu Pergantian Timing Belt, Tiap 40.000 Km
Secara umum, timing belt perlu ditukar tiap 40.000 km. Tetapi ada pula yang ditukar pada jarak sekitaran 80.000 km sampai 120.000 km bergantung dari tipe kendaraan yang dipakai.
Untuk pengecekan timing belt mobil dilaksanakan tiap kendaraan sudah tempuh jarak dekati angka 40.000 km. Pengecekan timing belt dilaksanakan mencakup pengecekan kerusakan, keadaan gerigi, kemelut, dan saksikan secara langsung secara fisik apa ada retak-retak getas.
Jika dirasakan elemen masih bagus, bisa diteruskan pemakaiannya sampai batasan waktu tertentu sesuai referensi teknisi terpercaya. Jika keadaannya telah banyak kerusakan, karena itu timing belt harus selekasnya ditukar. Karena digolongkan sebagai part fast moving karena itu harga relatif dapat dijangkau, umumnya di bawah Rp500 ribuan.
Timing Belt Mobil Getas dan Retak-retak, Seharusnya Selekasnya Tukar
Keadaan timing belt yang telah getas dan ada beberapa garis retakan terang cukup berbahaya. Ini mengisyaratkan susunan karet sudah tidak kembali kuat dan rawan putus jika dipakai berkendaraan khususnya dalam perputaran mesin cukup tinggi. Cara Mengetahui Timing Belt Harus Diganti Agar Tidak Putus.
Getas atau rengat ini ada karena umur gunakan dan keadaan kerja mesin yang ada dalam temperatur tinggi. Temperatur pada mesin yang cukup panas dengan perputaran tinggi saat bekerja membuat timing belt rawan jadi keras atau getas.
Timing Belt Lembek, Dapat Lepas Dari Dudukannya
Timing belt ini direncanakan agar masih tetap tegang, hingga perputaran di antara kruk as dan camshaft masih tetap akurat.
Tetapi karena umur gunakan, karet lama-lama akan melembek. Walau ada tensioner untuk membikin belt ini masih tetap tegang, tetapi seiring berjalannya waktu membuat elastisitasnya turun dan belt jadi terlampau molor.
Ini sebagai salah satunya karakter karet bila penggunaan dalam periode waktu yang lama maka lembek. Timing belt mobil yang telah lembek akan berefek, karena setiap saat timing belt bisa lepas dari dudukannya.
Cara Mengetahui Timing Belt Harus Diganti Agar Tidak Putus. Langkah ketahui timing belt lembek juga gampang, cukup sentuh dan pencet langsung dengan jemari tangan. Jika berasa benyek dan tidak plastis, karena itu harus ditukar.
Timing belt yang lembek, umumnya pasti akan membuat suara mesin lebih keras. Maka kamu dapat memeriksa pertanda itu, seperti ada suara berdecit sebagai dampak gesekan dengan belt yang aus.
Gerigi Timing Belt Telah Aus dan Belt Tipis
Keadaan yang lain memaksakan kita harus selekasnya tukar timing belt yakni saat geriginya telah aus. Ini seperti kasus gear rantai sepeda motor, jika aus membuat gripnya jadi kurang maksimal. Lebih rawan kembali jika belt telah berasa tipis. Cara Mengetahui Timing Belt Harus Diganti Agar Tidak Putus.
Demikian Pembahasan Cara Mengetahui Timing Belt Harus Diganti Agar Tidak Putus.