Suzuki Ertiga Hybrid merupakan salah satu contoh mobil hybrid. Ini sebagai kendaraan hybrid dapat dijangkau. Banderolnya masih di bawah Rp300 juta, jauh berbeda lewat produk lain seperti Mobil Toyota Corolla Cross Hybrid pada harga Rp519 juta-an.
Ketidaksamaan harga yang berarti ini karena mekanisme hibrida yang digotong dari ke-2 nya jauh berbeda . Maka walau sama memiliki kata mobil hybrid, mekanisme kerjanya berlainan dan keuntungan yang dijajakan berbeda. Silahkan kita ulas bersama.
Cara Kerja Mesin Mobil Suzuki Ertiga Hybrid
Mekanisme hibrida pada variasi Mobil Suzuki Ertiga Hybrid termasuk mild hybrid atau gampangnya sebagai hybrid enteng. Mesin bensin masih tetap dipertemukan battery dan motor listrik.
Tetapi sebagai catatan, peranan motor listriknya diganti oleh elemen Integrated Starter Generator (ISG), berbentuk starter motor dan alternator di mesin bakar.
Nach ISG ini tidak terhubung dengan mekanisme pendorong. Output ke roda masih tetap dibuat dari mesin khusus K15B. Oleh karena itu pemakai mobil ini tidak rasakan perasaan mobil listrik, yang sunyi saat dihidupkan ataupun waktu berakselerasi.
Tidak boleh bingung jika hati menyetirnya tidak ada peralihan dengan Ertiga reguler.
Adapun untuk batterynya, mekanisme isi ulangi energinya memakai teknologi regenerative braking, yang manfaatkan perputaran dari roda saat deselerasi selanjutnya diubah jadi daya listrik yang diletakkan di battery. Tidak besar kemampuannya, profilnya cuma 6Ah 12V.
Lalu untuk apa dipenuhi mekanisme hybrid enteng ini? Istilah yang lain pas memvisualisasikan teknologi ini ialah motor assist, mekanisme sama yang diaplikasikan di motor hybrid seperti Honda PCX atau Yamaha Fazzio.
Peranan mild hybrid ini menambahkan tenaga atau assist saat akan berakselerasi dari diam atau kecepatan rendah. Saat daya listrik dalam battery cukup, akan menyangga kerja ISG memberikan tenaga lebih ke mesin untuk gerakkan ban.
Karena pada peristiwa berikut beban mesin terberat dan memerlukan konsumsi bahan bakar yang berat. Karena itu untuk memudahkan kerja mesin dan keluaran daya masih tetap optimal, mekanisme hybrid ini datang. Dari gabungan itu, dampaknya bensin menjadi lebih hemat.
Selanjutnya yang menjadi pertanyaan, berapa hemat? Karena berdasar keuntungan yang dijajakan barusan, karena itu efektivitas bahan bakarnya semakin lebih berasa saat di keadaan setop and go.
Tetapi pabrikasi belum melaunching angka tentu, tetapi yang terang di-claim lebih hemat daripada Mobil Suzuki Ertiga standard atau dapat di atas 15 km/liter.
Mobil Toyota Corolla Cross Hybrid
Bergerak ke Mobil Toyota Corolla Cross Hybrid. Khusus yang ini mekanisme hibridanya sejenis full hybrid, tetapi termasuk seri-paralel. Mengapa begitu? Karena motor listriknya terhubung dengan mesin dan mekanisme pendorong.
Selanjutnya pergerakannya dapat memakai mesin, gabungan ke-2 nya, atau cuma model EV yang sunyi tanpa gas buang.
Maka dari itu, keuntungan yang dijajakan berlainan: prospektif konsumsi bahan bakar yang lebih efektif. Team sempat mengujinya dan hasilnya dapat capai 23,7 km/liter untuk jalur dalam kota. Sementara luar kota turun di 18,2 km/liter, karena mesin akan bekerja terus-terusan.
Sepintas berkenaan mekanisme kerjanya memakai maesin 2ZR-FXE yang digabungkan motor listrik dan battery memiliki 4,2 kWh. Batterynya semakin besar dan dapat simpan battery semakin banyak. Mekanisme pengisiannya memakai regenerative braking atau dari mesin lewat elemen generator.
Hibrida pada mode ini bekerja saat keadaan batterynya berisi cukup daya. Saat meluncur dalam kecepatan rendah sampai menengah, karena itu model EV dapat dihidupkan. Yang terjadi selanjutnya ialah akselerasi lembut dan memiliki tenaga seperti mobil listrik murni, tetapi sunyi karena mesin tidak aktif.
Pada keadaan itu, mekanisme hybrid seri yang hidup, di mana batterynya memasok daya ke motor listrik lewat perintah Power Control Unit, yang tersambung dengan mekanisme pendorong ke roda belakang lewat Power Split Piranti.
Selanjutnya saat perlu akselerasi bisa lebih cepat kembali atau memang daya di battery mulai tiris, karena itu mesin akan hidup secara otomatis. Perannya untuk gerakkan generator isi daya ke battery dan motor listrik, sebagai pendorong khusus hingga kecepatan maksimal dan tenaga pucuk dapat dicapai.
Namun jika model pergerakannya stabil seperti pada tol, karena itu mesin yang hendak berperanan terbesar. Karena ingat kembali, baiknya model EV bekerja saat kecepatan menengah. Berikut yang membuat konsumsi bensin saat keluar kota semakin besar, karena mesin terus hidup sebagai pendorong.
Pokoknya ke-2 mekanisme hybrid yang dipunyai Mobil Suzuki Ertiga atau Mobil Toyota Corolla Cross sama tawarkan kehematan BBM secara berlainan. Tetapi lebih bagus dan keuntungannya semakin dapat dirasa dalam kota.
Demikian pembahasan tentang Cara Kerja Suzuki Ertiga dan Toyota Corolla Hybrid.
2 Replies to “Cara Kerja Suzuki Ertiga dan Toyota Corolla Hybrid”