Mesin diesel turbo untuk sekarang ini jadi pilihan sangat menarik. Bagaimana tidak, pemerintahan belum resmi batasi konsumsi solar bersubsidi hingga ongkos operasional mobil diesel relatif irit. Tetapi tidak boleh salah, mobil diesel dengan turbo mempunyai potensi muncul permasalahan karena umur gunakan dan kualitas solar yang buruk.
Mobil dengan mesin diesel dikenali mempunyai mesin yang bandel, hemat bahan bakar, dan torsi yang besar. Beberapa mobil yang masih menggunakan mesin disel turbo adalah Mobil Toyota Kijang Innova.
Tetapi kita tidak boleh abai karena jika mekanisme kerja mesin diesel alami permasalahan, belum pasti kita dapat temui sendiri. Bahkan juga permasalahan seperti diesel runaway ini memaksakan kita harus tukar block mesin karena liner silinder yang bobol.
Karena itu, kalian yang pemula menggenggam mobil diesel perlu mengenal permasalahan yang akan ada. Dengan demikian, Kamu dapat semakin responsif jika mobil diesel alami masalah.
Diesel Runaway, Permasalahan Classic di Semua Tipe Mobil Dengan mesin Diesel
Diesel runaway ialah keadaan di mana mesin masih berpijar dan tidak dapat dimatikan saat kunci contact telah ditarik. Pada keadaan ini, mesin mobil akan berpijar dituruti dengan timbulnya kepulan asap putih.
“Di mobil diesel itu pembakaran muncul karena kompresi, bukan dipacu oleh busi. Saat di ruangan bakar, solar itu diledakkan dengan kompresi hingga saat masih tetap ada bahan bakar yang dapat didesak mesin itu akan berpijar,” terang Thayne Lika alias Ko Lung-Lung, sebagai pemilik bengkel Dokter Mobil.
Dalam videonya, Lung-Lung menyebutkan beberapa kasus ekstrim itu karena liner silinder lecet, oli naik ke ruangan bakar, alami kompresi dan terbakar. Mesin terus akan hidup sampai oli habis apabila telah ini, umumnya block mesin harus ditukar.
“Diesel runaway biasanya dapat terjadi saat mobil dimatikan, supply solar masih masuk karena injektor bocor, kekeliruan ECU, atau juga bisa karet valve vakum sobek hingga yang semestinya mematikan bospump tetapi tidak mati,” papar Lung-lung.
Lung-lung menghimbau untuk pemilik mobil yang alami diesel runaway seharusnya diperbarui pada tempat atau panggil mobil derek karena ngerinya saat dibawa jalan dapat ngegas sendiri. Jika mobilnya matic itu akan beresiko karena mesin yang hidup mendadak dapat ngegas sendiri.
“Jika karena solar, triknya ditarik selang dari filter solar sudah tentu dapat mati karena solar habis. jadi tersisa solar yang di selang yang terbakar,” ucapnya
Mobil Diesel Masuk Angin, Permasalahan Classic di Mesin Konservatif
Untuk pemakai mobil diesel konservatif yang telah berumur di atas tiga sampai 5 tahun, kemungkinan sering alami sulit dihidupkan pada pagi hari. Bisa saja tanda-tanda ini karena masuk angin karena tersisa udara yang masuk ke aliran mekanisme bahan bakar.
“Ini sering kali, karena mobil diesel lama bekerja berdasar vakum di mana bospump ini mengisap solar dari bak. Masuk angin ini dapat terjadi di mesin diesel karena bak 1/2 kosong dan bahan bakar goyang-goyang dan nyedot angin. Ada bocor lembut di pipa2, ada bocor di filter, ada pula karena bospump ingin rusak,” tutur Lung-Lung
Pada perubahan industri otomotif, ada mekanisme commonrail yang mengeliminir kekurangan bospump yang rawan masuk angin. Mekanisme memakai rel atau aliran saat sebelum masuk ke injektor membuat solarnya padat dan udaranya kebuang.
“Bospump jika sudah usia dan terkena solar buruk dapat lecet dan dapat masuk angin juga. Jalan keluarnya jangan sampai isi solar kotor, kerap menguras bak solar, filter solar ditukar periodik,” sebutkan Lung-lung dalam videonya.
Busi Pijar Rusak, Buat Mesin Diesel Tidak mau Hidup
Umumnya jika busi pijar rusak, diikuti dengan ciri-ciri mobil sulit distarter pada pagi hari. Ini karena solar perlu dipanaskan lewat busi pijar saat sebelum masuk ke ruangan bakar. Untuk mobil baru, jika glow socket rusak tentu tidak dapat dihidupkan, dan ditukar.
Permasalahan busi pijar ini sebagai hal yang lumrah karena waktu penggunaan busi pijar yang telah kelamaan. Biasanya untuk mobil diesel umur lima tahun ke atas, harus dilaksanakan pergantian busi pijar.
Solenoid Turbo Rusak, Tenaganya Jadi Ngempos
Sekarang ini mesin diesel kekinian telah diberi teknologi turbo. Perannya untuk atur besaran penekanan udara yang disuplai oleh turbo ke mesin, hingga mesin sanggup mengoptimalkan performnya.
Kerusakan solenoid diikuti supply udara ke ruangan bakar memiliki masalah, umumnya asap ngebul dan mobil tidak ada tenaga sama sekalipun. jika solenoidnya rusak itu masalah usia dan harus tukar baru.
Akan tetapi, Lung-Lung menyebutkan untuk pergantian solenoid ini periode waktunya lumayan lama, lima tahun juga belum pasti rusak.
Injektor Rusak, Karena Kualitas Solar yang Buruk
Kerusakan yang ini justru lebih umum terjadi dibanding solenoid rusak. Injektor memiliki masalah umumnya muncul karena spesifikasi solarnya tidak sesuai dengan di mobil itu. Misalkan untuk mobil Eropa dengan detail aslinya EURO 6, itu non sulfur.
Design injektornya kecil sekali dan hal tersebut yang membuat efektif. Buruknnya, solar di Indonesia kwalitasnya belum sampai ke Euro 6 yang masih tetap ada kandungan sulfur, dan beresiko untuk mobil diesel kekinian terutamanya Eropa.
“Jika ada sulfurnya dan masuk ke injektor, umumnya injektor lecet. Jika dihidupin ada asap putih dan dapat diesel runaway ,” tutur Lung-lung.
Lung=lung merinci, jika mobil diesel telah kira-kira satu atau 2 bulan tidak dihidupkan, karena itu solar di injektor kering dan lekat. Dapat dibikin bersih gunakan kimia dan masuk pembaruan besar tetapi untuk bersihkan injektor belum pasti hasilnya bagus.
“Umumnya jika sudah kronis ditukar injektornya. Walaupun dikalibrasi tetapi output solar tidak seperti keadaan umumnya,” pungkasnya.
Demikian pembahasan tentang Beberapa Masalah yang Timbul Pada Mesin Diesel Turbo.