Alasan Mobil CBU Jepang Speedometernya Batasi 180 Km/jam

2 min read

Alasan Mobil CBU Jepang Banyak Yang Speedometernya Dibatasi Hanya 180 Km/jam

Mobil CBU Jepang, sudah pernahkah terpikirkan kenapa angka di speedometer anda mentok di kecepatan 180 km/jam? Apabila disaksikan lebih cermat, angka ini berlaku untuk semua kendaraan, tidak kecuali mobil sport dua pintu.

Walau sebenarnya untuk keadaan saat ini, membuat mobil lari di atas 200 km/jam bukan kasus susah untuk pabrikasi mana saja. Alasan Mobil CBU Jepang Banyak Yang Speedometernya Dibatasi Hanya 180 Km/jam.

Lalu apa nih yang menjadi pemicu pabrikasi berlakukan limitasi kecepatan, dan apa ada mobil standard disitu yang dapat di atas kecepatan itu?

Factor Keselamatan Nomor Satu Untuk Pabrikasi Jepang

Saat sebelum mengulas berkenaan batasan kecepatan, perlu kenali dahulu jika tahun 1960an di Jepang, mobil lokal yang dibuat disitu, mempunyai speedometer di atas 200 km/jam.

Sebutlah saja Mobil Toyota 2000GT (1967) pada keadaan standard sanggup capai batasan kecepatan 250 km/jam. Ada pula Mobil Hakosuka (1968) dengan angka 240 km/jam, atau Mobil Honda S800 (1966) yang dapat dipacu sampai 200 km/jam.

Masuk tahun 1970an, bersamaan dengan kenaikan pemasaran, perform mobil di Jepang tumbuh berarti. Perform mobil yang naik disertai dengan sopir yang semakin gampang untuk mengebut, dan mengakibatkan jumlah korban jiwa karena kecelakaan jalan raya juga melesat.

Alasan Mobil CBU Jepang Banyak Yang Speedometernya Dibatasi Hanya 180 Km/jam. Ini membuat pemerintahan Jepang turun tangan, dan mengambil langsung perlakuan tegas. Satu diantaranya dengan memberi buzzer peringatan saat telah capai 105 km/jam. Amanat ini diterapkan dari 1974 sampai 1986.

Karena mempunyai kepribadian yang tinggi untuk jaga keselamatan sopir, pabrikasi Jepang beramai-ramai berlakukan gentlemen agreement, sebuah kesepakatan tidak tercatat berkenaan penempatan batasan kecepatan (speed limiter) di angka 180 km/jam.

Disamping itu mereka pastikan jika ECU mobil bekerja menggunting suplai bahan bakar di kecepatan itu, pastikan keselamatan sebagai nomor satu.

Sopir Susah Menyaksikan Speedometer Di atas 180 km/jam

Penting menyaksikan berapa cepat kita sedang berkendara, tapi yang menjadi permasalahan ialah masalah visibility dalam mengubah penglihatan ke speedometer.

Bila penampilan batasan atas ada di angka 180 km/jam, karena itu di kecepatan 100-120 km/jam, sopir perlu sedikit melihat ke bawah, karena angka 100 sendiri ada pas di status jam 12.

Dan kebalikannya, bila batasan atas melebih 180 km/jam, letak dari angka 100 barusan sudah tentu berubah, merepotkan sopir menyaksikan angka kecepatan yang jelas. Juga bisa terhambat oleh kemudi setir dan tangan pengendara. Alasan Mobil CBU Jepang Banyak Yang Speedometernya Dibatasi Hanya 180 Km/jam.

Pada mobil sport, batasan atas pengukuran kecepatan ditata ke kecepatan paling tinggi, seperti 300 km/jam, memperlihatkan performnya yang tinggi. Tetapi bila mempunyai visibility jelek, pasti ada faktor beresiko seperti lamban dalam mengetahui kecepatan yang terlampau tinggi dan kelalaian dalam memerikasa kecepatan.

Karena itu sering kita saksikan di luar negeri, sopir mobil eksotik seperti Ferrari dan Lamborghini ditilang karena tidak sadar telah memicu mobil dalam kecepatan tinggi.

Sedikit Mobil Baru Jepang yang Melepaskan Batasan Kecepatan

Semenjak munculnya Nissan GTR pada tahun 2007 yang memakai batasan kecepatan 340 km/jam, ternyata sedikit pabrikasi yang turut.
Cuman beberapa mode saja, seperti Lexus LS semenjak tahun 2009 memakai batasan kecepatan 289 km/jam.

Toyota GR 86 dengan kecepatan maksimal 260 km/jam, Toyota GR Yaris di angka 280 km/jam, Mazda Miata di kecepatan 200 km/jam, dan SuzukI Swift dengan kecepatan paling tinggi 220 km/jam.

Alasan Mobil CBU Jepang Banyak Yang Speedometernya Dibatasi Hanya 180 Km/jam. Bekasnya baik kendaraan umum atau kendaraan niaga di Jepang masih tetap berdasar pada batasan kecepatan maksimal 180 km/jam, seperti Toyota Yaris Cross 2021 misalkan.

Oleh karena beberapa hal yang di sebutkan diatas tentunya semua ini akan balik ke dalam diri masing masing pengemudi sebuah kendaraan khususnya mobil dimana kecepatan yang semakin tinggi bukan hanya akan berpengaruh pada  mobil ada juga dampak untuk pengemudi itu sendiri.

Demikian Pembahasan Alasan Mobil CBU Jepang Banyak Yang Speedometernya Dibatasi Hanya 180 Km/jam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *